Wabah Virus Corona
BERITA LENGKAP: Pasien Asal Demak Diduga Suspek Corona Melarikan Diri Diisolasi di RSUD Kudus
Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus (DKK) dibuat sibuk oleh seorang pasien yang diduga suspect corona, yang kini tidak diketahui keberadaanya.
Penulis: raka f pujangga | Editor: Catur waskito Edy
"Sehingga mau bagaimana lagi, karena yang bersangkutan sudah ketakutan duluan," jelas dia.
Kendati demikian, pihaknya meminta masyarakat tidak perlu khawatir karena belum tentu pasien itu positif corona.
Mengingat, rekam jejak riwayat pasien ke luar negeri sudah lebih dari dua bulan yang lalu dan tidak bersinggungan dengan pasien lain.
"Sehingga kami juga tidak jadi mengisolasi pasien," tandas dia.
Sementara itu, RSUD Dr Loekmonohadi Kudus telah memeriksa sedikitnya lima pasien yang terindikasi suspek virus corona.
Direktur RSUD Dr Loekmonohadi Kudus, Abdul Aziz Achyar menjelaskan, dari jumlah tersebut hanya satu pasien yang saat ini masih masuk dalam kategori pasien dalam pengawasan (PDP).
Sedangkan empat pasien lainnya yang telah diperiksa hasil laboratoriumnya menunjukkan negatif.
"Hanya satu pasien dalam pengawasan dari Jepara yang tadi pagi sudah kami kirimkan sampelnya ke Jakarta. Hasilnya lima hari lagi," jelas dia.
Pasien akan dilakukan observasi dan pengawasan karena ditemui gejala pneumonia pada hasil rontgen parunya.
Menurutnya, RSUD Rehatta, Jepar, tidak memiliki ruang isolasi sehingga akhirnya dipindahkan atau dirujuk di RSUD Loekmonohadi Kudus.
"Standar operasional prosedur sudah kami terapkan, sekarang kami tengah memantau perkembangannya," ujarnya.
Selain satu pasien tersebut, tambah Aziz, ada sebanyak tiga orang lain yang memeriksakan diri secara mandiri di RSUD.
Hanya mereka sudah dipulangkan karena hasil rontgennya tidak menunjukkan adanya indikasi pneumonia.
Satu di antaranya, merupakan warga Pati yang sempat mengikuti seminar di Depok. Sedangkan salah satu peserta seminar tersebut adalah pasien positif corona asal yang Solo meninggal dunia.
"Tapi sudah kami pulangkan karena hasilnya baik," lanjutnya.
Mengantisipasi lonjakan pasien, Aziz mengatakan telah menambah sembilan kamar yang diperuntukkan pasien dalam pengawasan.
"Sehingga bila terjadi penumpukan pasien dalam pengawasan, maka kami bisa menanggulanginya," jelas dia. (raf)