Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Pasien Pertama Kali Positif Virus Corona di Wuhan China Terlacak, Bantu Info Penyebab Terinfeksi

Seorang individu berusia 55 tahun yang berasal dari provinsi Hubei, China disebut menjadi orang pertama yang terjangkit Covid-19.

Editor: galih permadi
Unsplash/Viktor Forgacs
Ilustrasi virus corona 

TRIBUNJATENG.COM - Pasien Pertama Kali Positif Virus Corona di Wuhan China Terlacak, Bantu Info Penyebab Terinfeksi

Meski Kota Wuhan, China yang menjadi tempat pertama pembawa virus corona telah kembali pulih, peneliti tak berhenti meneliti tentang sumber corona.

Tentu saja, pasien pertama yang membawa virus corona menjadi objek yang paling penting untuk diketahui.

Ashanty Murka Dapat Undangan Lamaran Putrinya dengan Atta Halilintar: Aurel Jadi Kegatelan Banget!

Media Luar Negeri Soroti Ijtima Asia di Indonesia, Gelaran Serupa di Malaysia Ratusan Positif Corona

Maling Hp di Mangkang Semarang Dibebaskan, Korban Tak Tega Pelaku Anak Yatim Piatu Asal Kendal

Tak Khawatir Virus Corona, 12.000 Jamaah Hadiri Ijtima Asia Malam Ini, 100 WNA Datang ke Indonesia

Peneliti terus berusaha untuk mengungkap bagaimana dan dari mana virus SARS-CoV-2, yang sekarang menjadi pandemi global ini, menjangkiti manusia.

Salah satu yang dilakukan adalah dengan melacak pasien pertama virus SARS-CoV-2.

Sebelumnya ilmuwan mencurigai kalau virus tersebut berasal dari kelelawar yang melompat ke hewan lain, selanjutnya menularkan ke manusia.

Namun kini virus corona telah menyebar di antara orang-orang tanpa perantara hewan.

Itu mengapa jika peneliti dapat melacak kasus paling awal, mereka mungkin dapat mengidentifikasi hewan inang tempat virus bersembunyi.

Selain itu, peneliti juga butuh memahami bagaimana penyakit ini menyebar dan menentukan kasus yang tak terdokumentasi berkontribusi terhadap penularannya akan sangat meningkatkan pemahaman tentan ancaman virus ini.

Dan kini berdasarkan data yang diperoleh South Morning China Post, kasus pertama pertama virus corona berhasil terlacak.

Seorang individu berusia 55 tahun yang berasal dari provinsi Hubei, China disebut menjadi orang pertama yang terjangkit Covid-19.

Kasus tersebut menurut data tercatat pada 17 November 2019, atau sebulan lebih awal dari catatan dokter di Wuhan.

Setelah terjadi kasus 17 November 2019, sekitar satu hingga lima kasus baru dilaporkan setiap hari.

Pada 15 Desember, total infeksi mencapai 27.

Kasus harian tampaknya telah meningkat setelah itu, dengan jumlah kasus mencapai 60 pada 20 Desember 2019.

Dokter di  China baru menyadari jika mereka sedang menghadapi penyakit baru akhir Desember 2019.

Pada 27 Desember 2019, Zhang Jixian, seorang dokter dari RS Pengobatan Terpadu China dan Barat China Provinsi Hubei memberi tahu otoritas kesehatan bahwa penyakit disebabkan oleh virus corona baru.

Saat itu, lebih dari 180 orang telah terinfeksi.

Meski pasien kasus 17 November 2019 ini telah terindentifikasi, masih ada keraguan benarkan individu tersebut benar menjadi orang pertama yang terjangkit.

Masih ada kemungkinan kasus yang lebih awal lagi untuk ditemukan.

Sementara itu para ahli di seluruh dunia tak berhenti untuk terus mempelajari virus SARS-CoV-2, menguji vaksin, serta memberikan perawatan supaya pandemi global ini segera berlalu. 

Jateng 3 Meninggal

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengabarkan pasien positif corona di RSUD Moewardi Solo telah meninggal.

Artinya, saat ini sudah ada tiga pasien positif corona di Jateng yang meninggal.

Ganjar Pranowo mengatakan pasien positif corona itu meninggal pada Rabu (18/3/2020) sore.

"Pasien sempat dirawat selama dua hari di RS Moewardi," kata Ganjar di Puri Gedeh, Rabu malam.

Gubernur menerangkan pasien tersebut berjenis kelamin perempuan berusia 49 tahun.

Ikut Seminar Bogor

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, menambahkan, pasien merupakan klaster dari seminar Bogor.

"Iya, dia ikut seminar di Bogor," jelasnya.

Artinya, ada 4 pasien positif corona di Jateng dari klaster seminar Bogor.

Dua di antara meninggal dunia.

Keduanya meninggal di RSUD Moewardi.

"Hasil tracking, dia ikut seminar di Bogor."

"Memiliki riwayat perjalanan sama dengan pasien positif corona yang meninggal pertama di Moewardi," katanya.

Pemprov akan terus melacak warga yang ikut seminar di Bogor untuk mencari data peserta seminar.

Gubernur juga telah berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Barat untuk menyikapi kasus ini.

"Kami sedang mencari manifes peserta seminar di Bogor itu," imbuhnya.

Bangun Pabrik Masker

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan dalam waktu dekat pabrik masker bakal berdiri di Jawa Tengah.

Selain itu, Ganjar juga mengatakan pabrik alkohol di Wonogiri bakal menaikkan produksi mencapai 3 juta liter per hari.

Kebutuhan mendesak penanganan virus corona di Jawa Tengah adalah kurangnya alat pelindung diri (APD), masker salah satunya.

Ganjar Pranowo mengatakan dalam waktu dekat pabrik masker bakal dibangun di Jawa Tengah untuk mencukupi kebutuhan.

"Akan dibangun di Brebes dan saat ini masih proses perizinan," kata Ganjar, sesuai rilis yang diterima tribunjateng.com, Rabu (18/3/2020).

Menurut Ganjar hal tersebut seperti yang dilakukan Pemerintah Korea Selatan dalam penanganan virus corona.

Yakni mendesak perusahaan agak menambah jumlah produksi dari 10 juta ke 14 juta.

"Kita mesti tiru itu."

"Dan ini kesempatan bangsa ini mandiri."

"Ini kesempatan bangsa ini berdikari," katanya.

Tambah Produksi Alkohol

Selain masker, salah satu kebutuhan dalam menangani virus corona adalah alkohol sebagai salah satu komponen untuk membuat hand sanitizer.

Ganjar menyampaikan di Jawa Tengah hanya ada satu perusahaan yang memproduksi alkohol, dan saat ini menyatakan kesiapannya untuk meningkatkan jumlah produksi.

"Nanti akan produksi sampai 3 juta liter."

"Karena kita perlu hand sanitizer yang selama ini produksinya terbatas," katanya.

Untuk menutup kekurangan hand sanitizer tersebut, Ganjar mengatakan akhir-akhir ini dirinya melihat para ahli berkreasi membuat pencuci tangan itu secara mandiri, dengan memadukan alkohol dengan tumbuh-tumbuhan yang mudah ditemui di sekitar.

"Ada temuan menarik dari perguruan tinggi, juga anak SMK yang menggunakan dari berbagai bahan, itu juga bisa sebenarnya," katanya.

Namun demikian, Ganjar mengatakan secara keseluruhan kebutuhan APD di Jawa Tengah masih mengalami kekurangan.

Terlebih ketika rapat Video Conference dengan bupati dan walikota se Jawa Tengah kemarin, mereka mengatakan semua rumah sakit kekurangan APD.

Dari safety shoes, respirator sampai baju pelindung.

"Kita lagi cari siapa yang bisa produksi (APD dan VTM)."

"Kita sudah meminta untuk mendata."

"Kita akan paksa untuk produksi lebih banyak," kata Ganjar. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pasien Pertama Covid-19 Ditemukan, Bantu Lacak Sumber Virus Corona"

Cut Rita Istri Ismed Sofyan Persija Lapor Polisi Menuntut Haknya : Dia Selingkuh dengan Sepupu Saya

BREAKING NEWS: Pasien Positif Corona Meninggal di RSUD Moewardi Solo, Ganjar: Sempat Dirawat 2 Hari

Saya Tidak Tahu Sebabnya Mungkin Pengaruh Setan, Ucap Ibu IA Ajak Berhubungan Intim Anak Kandungnya

Mulai Besok, Pengobatan Alternatif Ningsih Tinampi Ditutup, Ini Pernyataan Resminya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved