Wabah Virus Corona
Pemakaman Pasien Positif Corona Warga di Semarang, Inilah Riwayat Perjalanannya
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada konferensi pers di kompleks Kantor Gubernur Jateng."Satu pasien positif meninggal.
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Satu pasien positif virus corona atau Covid-19 meninggal di RSUP Kariadi Semarang, Selasa (17/3).
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada konferensi pers di kompleks Kantor Gubernur Jateng."Satu pasien positif meninggal. Jenis kelamin laki-laki, 43 tahun. Warga Kota Semarang," kata Ganjar.
Pasien dimakamkam di Kota Semarang pada Selasa.
Ia mengungkapkan pasien memiliki riwayat perjalanan ke Bali.
Sementara itu,Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, menambahkan, pasien positif corona yang meninggal di Kariadi sebelumnya menjalani perawatan di dua rumah sakit yang ada di Kota Semarang.
"Sebelumnya sudah dirawat tapi bukan Covid-19. Lalu dirujuk ke Kariadi, kondisi menurun terus. Sempat dirawat beberapa hari di Kariadi," jelas Yulianto.
• Pemerintah Malaysia Laporkan Kematian Pertama Akibat Virus Corona
Menurutnya,awalnya pasien mengalami gejala yang mirip dengan Covid-19. Tim dokter pun telah mengirimkan sampel swab ke Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Hasil pemeriksaan keluar pada Senin (16/3) sore. Pada Selasa sekitar pukul 03.48 dini hari, pasien meninggal.
Pasien diketahui sempat ke Bali. Tidak hanya itu, ia juga sempat bepergian ke beberapa kota.
"Dilihat riwayat perjalanannya, pasien sangat mobile, dari Surabaya, lalu ke Bali, Jogja, balik lagi ke Bali," terangnya.
Yulianto tidak tahu secara pasti bepergian ke Bali untuk keperluan apa."Itu saya tidak tahu," ujarnya.
Menjalankan prosedur pencegahan, pihak rumah sakit telah melakukan pelacakan atau tracking orang-orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien.
Selain mengumumkan satu pasien positif corona atau Covid-19 meninggal di RSUP Kariadi Semarang, Ganjar Pranowo juga mengungkapkan ada satu kasus baru.
Kasus baru itu yakni ditemukannya satu pasien positif corona yang saat ini tengah dirawat di RSUD Dr Moewardi Solo.
"Ada satu perempuan berusia 49 tahun yang saat ini dirawat di Moewardi Solo," kata Ganjar saat konferensi pers soal corona di Jateng di kompleks Kantor Gubernur Jateng, Selasa (17/3).
Pasien masuk rumah sakit baru pada Selasa (17/3).
Temuan kasus baru itu hasil pelacakan atau tracking tim kesehatan di Solo terkait dua pasien sebelumnya yang positif corona. Dua pasien tersebut, satu di antaranya meninggal dunia.
"Ya ada hubungannya (dengan pasien sebelumnya), tapi bukan peserta seminar," terang Ganjar.
Kaitan dengan pasien sebelumnya pun ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo.
Satu pasien baru itu diketahui merupakan keluarga dari pasien sebelumnya. Artinya, ketiga pasien positif corona yang dirawat di Moewardi tersebut semuanya merupakan klaster seminar di Bogor.
Dua pasien sebelumnya yang positif diketahui sempat mengikuti seminar wirausaha di Bogor.
"Pasien yang baru masuk ini diketahui tidak ikut seminar, dia merupakan keluarga dari pasien positif sebelumnga yang ikut seminar di Bogor," jelas Yulianto.
Namun, Yulianto tidak membeberkan secara gamblang apakah pasien baru tersebut merupakan keluarga pasien 1 (yang meninggal) atau pasien 2 (saat ini masih dirawat).
Sebagai tambahan, pasien 1 yang positif dan meninggal pada Rabu (11/3) adalah seorang pria berusia 59 tahun. Pada 25-28 Februari 2020, pasien ini menghadiri sebuah seminar di Bogor.
Sementara pasien 2 merupakan rekan pasien 1 yang bersama-sama menghadiri seminar di Bogor.
Diketahui, pasien 1 dan 2 berada di satu kamar. Keduanya juga dalam bus yang sama dalam perjalanan Solo-Bogor.
Ada 1.005 Orang dalam Pemantauan
Di sisi lain,jumlah warga Jawa Tengah yang masuk dalam pemantauan dan pengawasan terus bertambah.Gubernur Jawa Tengah mengungkapkan ada 1.005 orang dalam pemantauan dan 69 pasien dalam pengawasan.
Di samping itu, enam pasien positif corona, dua di antaranya meninggal dunia. Satu meninggal di RSUD Dr Moewardi Solo dan satu di RSUD Kariadi Semarang.
"Dari jumlah total pasien 69 dalam pengawasan tersebut, yang masih dirawat 42 orang dan yang sudah pulang dan sehat 24," jelasnya.
Serta yang meninggal bukan karena Covid-19 sebanyak tiga orang.
Pasien dalam pengawasan dirawat di 12 rumah sakit yang ada di Jawa Tengah.
Sementara, untuk ribuan pasien dalam pengawasan kebanyakan merupakan para eks Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan orang-orang yang usai bepergian dari luar daerah rawan.
Mereka di antaranya merupakan warga Banyumas, Sragen, Rembang, Kabupaten Pekalongan.
"Kami meng-update perkembangan penanganan Covid-19 di Jawa Tengah, Ini kondisi paling terakhir hingga pukul 08.06," ucap gubernur.(mam)