Wabah Virus Corona
27 Anggota DPRD Tak Terima Disebut ODP Corona Pulang dari Bali, Dokter Erika Dimarahi Sampai Nangis
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pematangsiantar dr Erika Silitonga menitikan air mata saat membahas pencegahan Virus
TRIBUNJATENG.COM, PEMATANGSIANTAR - Sebanyak 27 Anggota DPRD Tak Terima Disebut ODP Virus Corona Sepulang dari Bali, Dokter Erika Menangis
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pematangsiantar dr Erika Silitonga menitikan air mata saat membahas pencegahan Virus Corona (Covid-19) dengan Komisi I DPRD Pematangsiantar, Kamis (19/3/2020).
Ia tak menyangka statementnya yang menyatakan Anggota DPRD Pematangsiantar perlu dipantau karena pulang dari Bali, kini menuai kekesalan.
• Tak Sengaja Lihat Nomor Pin M-Banking Pelanggan, Elman Teknisi HP di Tegal Curi Rp 45 Juta
• 2 Pasien Baru Positif Virus Corona Dirawat di RSUP Kariadi Semarang, Ini Kata Ganjar
• 67 Warga yang Sempat Besuk Korban Positif Corona Meninggal Asal Wonogiri Sudah Terdata
• Sudah 2 Kali Mencuri Motor, Satpam Perumahan Semarang Mengaku Tidak Sengaja, Sempat Ganti Plat Palsu
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Dengan Komisi I DPRD Pematangsiantar, dr Erika datang bersama Kadis Kesehatan dr Ronald Saragih dan beberapa Kabid lainnya.
"Kita juga pantau semua masyarakat yang baru dari luar kota.
Ada wartawan nanya apakah DPRD Pematangsiantar masuk pantauan, saya bilang iya, mereka termasuk," ujarnya dengan tangis usai dicerca anggota Komisi I DPRD Pematangsiantar.
Ketua Komisi I Andika Prayogi yang merasa keberatan dengan statement yang dikeluarkan Kabid P2P terkait 27 anggota DPRD sepulang dari Bali beberapa waktu lalu.
Ini berakibat mereka dijauhi oleh masyarakat dan jadi bahan pembicaraan.
"Akibat dari perkataan beliau (Dr Erika) kami sampai jadi pembicaraan dan juga dijauhi oleh masyarakat padahal kami adalah wakil rakyat," katanya.
Andika menyesalkan kenapa hanya 27 anggota DPRD saja disebutkan.
Padahal, katanya, ada beberapa masyarakat dan juga ASN yang baru datang dari daerah terjangkit.
Di kesempatan yang sama, dewan lainnya, Boy Iskandar Warongan memberikan saran kiranya Dinkes jangan mengeluarkan statement yang berujung kekhawatiran kepada masyarakat, sehingga membuat kepanikan.
"Pandangan masyarakat jadi terganggu dengan pemberitaan yang dilakukan oleh dinas kesehatan kepada kami.
Harusnya berkordinasi dulu lah dengan kami.
Kami juga punya jaringan di luar sehingga timbul solusi nya. Harapannya melalui RDP ini kita evaluasi kinerja kepemimpinan Dinkes Pematangsiantar," ujarnya