Berita Kendal
Diyakini Memberikan Keberkahan, Ratusan Warga Saling Dorong Berebut Gunungan Rajaban Kendal
Menggelar kirab Rajaban, ratusan warga Protomulyo Kaliwungu berebut empat gunungan berisi nasi tumpeng, buah-buahan, sayuran serta jajanan pasar.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Menggelar kirab Rajaban, ratusan warga Protomulyo Kaliwungu berebut empat gunungan.
Gunungan berisi nasi tumpeng, buah-buahan, sayuran serta jajanan pasar.
Digelar di Dusun Proto Kulon Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu Selatan Kendal, aksi dorong mendorong antar warga terjadi untuk mendapatkan apa yang ada dalam gunungan.
• Tak Sengaja Lihat Nomor Pin M-Banking Pelanggan, Elman Teknisi HP di Tegal Curi Rp 45 Juta
• Bocah Kesugihan Cilacap Kaget Temukan Mayat di Pinggir Sawah, Kapolsek: Diduga ODGJ
• Peserta Ijtima Ulama Dunia dari 12 Negara dan 29 Provinsi, dari Jateng Ribuan, Ini Rinciannya
• 67 Warga yang Sempat Besuk Korban Positif Corona Meninggal Asal Wonogiri Sudah Terdata
Mereka percaya hasil gunungan yang sudah didoakan bakal membawa keberkahan bagi yang mendapatkan.
Digelar, Kamis (19/03/2020) sore antusias warga untuk mengikuti Kirab Rajaban, Astana Kuntul Nglayang begitu tinggi.
Padahal susana diguyur hujan yang cukup lebat.
Kirab budaya menyambut datangnya Ramadhan tak lama lagi itu dilakukan setiap Kamis wage di bulan Rajab.
Gunungan sebelumnya diarak mengelilingi desa dengan diiringi musik rabana dan berakhir di pendopo makam Pangeran Juminah.
Empat gunungan di pinggul belasan pemuda menuju pendapa makam Pangeran Juminah yang berjarak sekitar satu kilometer diikuti warga sambil membawa makanan.
Sempat bersabar menunggu gunungan dibacakan doa oleh tokoh agama, sesepuh dan juru kunci makam, perebutan oleh ratusan warga pun tak terelakkan.
Aksi saling dorong untuk berebut gunungan mewarnai kirab rajaban sebagaimana biasanya.
Warga berharap dengan berebut mendapatkan gunungan akan diberikan keberkahan dan rejeki yang melimpah saat memasuki bulan puasa nanti..
Sriah mengatakan perebutan itu menjadi hal yang wajar bagi warga.
Ia juga rela berdesakan untuk sekejab menghiraukan isu wabah covid-19 hanya untuk mendapatkan berkah.
“Ini sudah tradisi jadi harus berebut mendapatkan gunungan tersebut,” ujarnya