Wabah Virus Corona
Ganjar Hubungi Ridwan Kamil Soal Pasien Positif Corona Klaster Seminar Bogor, Ada Apa?
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait pasien positif virus corona dari seminar Bogor
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: m nur huda
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait pasien positif virus corona dari seminar Bogor.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pasien positif Covid-19 di Jawa Tengah yang meninggal kembali bertambah satu. Artinya, saat ini sudah ada tiga pasien positif corona di Jateng yang meninggal.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan pasien positif corona itu meninggal di RSUD Moewardi Solo pada Rabu (18/3/2020) sore.
"Pasien sempat dirawat selama dua hari di RS Moewardi," kata Ganjar di Puri Gedeh, Rabu malam.
• Fakta-fakta Ijtima Jamaah Tabligh di Gowa, Dihadiri 8.283 Peserta dari 9 Negara, dan Info Terkini
• Chord Kunci Gitar Leaving on A Jet Plane Chantal Kreviazuk Soundtrack Armageddon
• Irwansyah Dilaporkan Lagi Terkait Bisnis Gigieat, Diduga Menggelapkan Rp 1,7 M
• Saat Virus Corona Mewabah, 5 Pejabat Cianjur Liburan ke Eropa, Tanggapan Plt Bupati: Segera Pulang
Gubernur menerangkan pasien tersebut berjenis kelamin perempuan berusia 49 tahun.
Ganjar menerangkan selain pasien positif corona meninggal, ada dua pasien positif baru.
"Total ada 9 pasien positif corona di Jateng. Tiga diantaranya meninggal dunia," ucapnya.
Satu pasien meninggal merupakan warga Wonogiri. Pasien itu merupakan klaster seminar Bogor. Sebelumnya, ada pasien dari klaster ini juga meninggal.
Ganjar menerangkan pasien meninggal ini sempat dirawat di rumah sakit swasta di Wonogiri sebelum dirujuk ke RS Moewardi.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, menerangkan terkait dua pasien baru positif corona ini tidak ada hubungannya dengan pasien positif yang lain.
"Yang dirawat di Solo itu berasal dari Bali. Dia merupakan tourleader. Di Solo ada urusan pekerjaan," ucapnya.
Pasien masuk rumah sakit dan dirawat pada Sabtu (14/3/2020) sore.
Sementara, pasien positif di Kariadi merupakan warga negara Indonesia (WNI). Dia memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.
"Yang di Kariadi baru masuk hari ini diperiksa dan hasilnya positif. Jenis kelamin perempuan. Ada percepatan pemeriksaan sampel di laboratorium di Jogja," imbuhnya.

Klaster Seminar Bogor
Yulianto menambahkan, pasien merupakan klaster dari seminar Bogor.
"Iya, dia ikut seminar di Bogor," jelasnya.
Artinya, ada 4 pasien positif corona di Jateng dari klaster seminar Bogor. Dua diantara meninggal dunia. Keduanya meninggal di RSUD Moewardi.
"Hasil tracking, dia ikut seminar di Bogor. Memiliki riwayat perjalanan sama dengan pasien positif corona yang meninggal pertama di Moewardi," katanya.
Pemprov akan terus melacak warga yang ikut seminar di Bogor untuk mencari data peserta seminar.
Gubernur juga telah berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Barat untuk menyikapi kasus ini.
"Kami sedang mencari manifes peserta seminar di Bogor itu," imbuhnya.
Mahasiswa IPB Bogor positif virus corona
Dilansir dari Kompas.com dengan judul Tertular dari Ayahnya, Mahasiswa IPB Positif Covid-19, satu Mahasiswa IPB Bogor dan Dosen UGM Yogya Dinyatakan Positif Virus Corona
Mahasiswa dan dosen di Indonesia positif terinfeksi Virus Corona, asal kampus hingga universitas buka identitasnya.
Seorang dosen dan seorang mahasiswa dari perguruan tinggi ternama di Pulau Jawa dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona ( Covid-19 ).
Mahasiswa yang positif terifenksi adalah mahasiswa Institut Pertanian Bogor atau IPB University.
Ia terpapar virus corona dari sang ayah.
Informasi yang didapat, mahasiswa tersebut tinggal di sebuah indekos di Kota Bogor, Jawa Barat ( Jabar ).
Awalnya, ia sempat masuk ke dalam daftar orang dalam pemantauan atau ODP hingga statusnya naik dan dinyatakan positif.
Kepala Biro Hukum, Promosi dan Humas IPB Yatri Indah Kusumastuti membenarkan salah satu mahasiswanya positif terpapar Virus Corona.
"Betul, yang bersangkutan mahasiswa IPB. Sejak mengetahui bahwa ayahnya positif kami langsung berkoordinasi dengan Dinkes Kota Bogor.
Semua proses dibantu sepenuhnya oleh Dinkes sampai yang bersangkutan dijemput ke Jakarta," ucap Yatri, saat dikonfirmasi, Selasa (17/3/2020).
"Begitu ada kabar ayahnya positif, kami langsung lapor ke Dinkes sehingga yang bersangkutan langsung dalam pantauan. Hasilnya betul, (positif)," kata Yatri menambahkan.
Saat ini, sambung Yatri, pihak kampus bersama Dinkes tengah menindaklanjuti dengan melakukan identifikasi terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan mahasiswa tersebut.
"Tentu saja kami menindaklanjuti bersama Dinkes, memerintahkan isolasi bagi pihak-pihak yang sudah kami identifikasi kontak dengan yang bersangkutan," kata dia pungkas.
Terkait dengan kasus tersebut, IPB University telah mengambil langkah penanganan awal.
Ketua Tim Crisis Center IPB University Dodik Ridho Nurrohmat mengatakan, pihak kampus bersama Dinkes Kota Bogor berkoordinasi untuk melakukan identifikasi terhadap orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan mahasiswa tersebut.
Dodik juga meminta kepada pihak-pihak yang sempat melakukan kontak atau beraktivitas bersama mahasiswa itu untuk segera melakukan karantina mandiri.
"Kami telah berkoordinasi dengan Dinkes untuk terus melakukan pemantauan dan perkembangan yang terjadi," kata Dodik, Rabu (18/3/2020).
Dodik menambahkan, langkah selanjutnya, pihak kampus juga memberlakukan kebijakan partially closed down selama kurang lebih 3 pekan, terhitung sejak 17 Maret hingga 5 April 2020.
Dirinya menjelaskan, selama kebijakan itu diberlakukan, akses kampus akan ditutup bagi seluruh warga IPB serta pihak luar yang tidak berkepentingan.
"Akses masuk kampus akan diberikan secara terbatas untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak bisa ditunda, seperti penelitian di laboratorium," kata Dodik menyebut.
Pembatasan akses masuk ini, sambung dia mengatakan, adalah upaya menjamin efektivitas sterilisasi gedung dan ruangan secara bergilir di lingkungan kampus IPB University.
Dodik mengimbau kepada kepada seluruh civitas akademika IPB agar tetap tenang atas kasus tersebut.
"Selama masa tersebut seluruh aktivitas di lingkungan IPB akan dilaksanakan secara online atau metode tanpa tatap muka yang lain, dengan beberapa pengecualian yang dilaksanakan dengan sistem piket atau bentuk penugasan lainnya," katanya.
Guru Besar Fakultas Kedokteran UGM Juga Positif Terinfeksi
Guru Besar Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada ( UGM ), IW dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona.
IW saat ini dalam perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta.
Pengumuman mengenai IW terinfeksi Virus Corona disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni Universitas Gadjah Mada ( UGM ) Paripurna Poerwoko Sugarda.
Menurut Paripurna Poerwoko Sugarda, informasi ini disampaikan setelah mendapat izin dari keluarga IW.
"Atas persetujuan keluarga, UGM mengonfirmasikan atas nama rektor bahwa beliau sedang dalam perawatan di rumah sakit karena menderita Covid-19," ujar Paripurna Poerwoko Sugarda dalam jumpa pers di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, Rabu (18/3/2020).
Paripurna Poerwoko Sugarda menyampaikan, UGM memberikan dukungan sepenuhnya bagi IW dan keluarganya.
UGM juga selalu berkomunikasi dengan keluarga secara intensif.
Keluarga IW juga sangat menghargai perhatian dan atensi yang diberikan.
Iwan Dwiprahasto masuk ke RSUP Dr Sardjito pada beberapa hari yang lalu.
Namun, belum ada informasi dari mana IW tertular virus corona.
Oleh karena itu, Paripurna Poerwoko Sugarda berpesan agar orang yang dalam beberapa hari yang lalu bertemu dan melakukan kontak dengan IW agar bisa mengecek kesehatannya.
"Pengumuman yang kami berikan adalah siapa saja yang pernah berkontak dengan beliau selama 3 minggu dari sekarang ini agar dapat melakukan screening di fasilitas kesehatan terdekat yang memberikan pelayanan diagnosis dan perawatan Covid-19," katanya menegaskan.
Paripurna Poerwoko Sugarda juga menyampaikan, keluarga IW berharap melalui pengumuman nama itu agar siapa saja yang pernah kontak bisa lebih berhati-hati.
"Saya kira ini iktikad baik dari keluarga untuk melindungi kolega dan kerabat," katanya menegaskan.
Seperti diketahui, pasien positif Covid-19 di Yogyakarta bertambah satu sehingga sampai saat ini jumlahnya menjadi 2 orang.(*Tribun Jateng/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tertular dari Ayahnya, Mahasiswa IPB Positif Covid-19",