Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Google Doodle Hari Ini

Google Doodle Hari Ini : Ignaz Semmelweis Pelopor Antiseptik dan Cuci Tangan, Ini Profilnya

Google Doodle mempersembahkan apresiasi cuci tangan ini untuk Dr Ignaz Semmelweis, yang dikenal sebagai bapak

google
Pelopor Antiseptik dan Cuci Tangan 

Pada tahun 1847, salah satu teman Semmelweis, Jakob Kolletschka, meninggal setelah ia secara tidak sengaja ditusuk dengan pisau bedah saat melakukan pemeriksaan post-mortem.

Saat melakukan otopsi tubuh, Semmelweis memperhatikan bahwa kondisi patologisnya mirip dengan kondisi wanita yang meninggal karena demam nifas.

Hal tersebut membuat Ignaz Semmelweis curiga.

Semmelweis mencapai kesimpulan bahwa para dokter memeriksa pasien segera setelah melakukan otopsi, menyebabkan demam nifas.

Dia menerapkan kebijakan menggunakan larutan kapur diklorinasi untuk mencuci tangan setelah melakukan otopsi.

Sehingga tingkat kematian di Klinik Pertama berkuruang secara signifikan.

Semmelweis berpendapat bahwa kurangnya kebersihan adalah satu-satunya alasan untuk demam nifas.

Teori ini kurang penjelasan ilmiah dan tidak diterima oleh beberapa dokter.

Semmelweis melanjutkan praktiknya dan mulai memasukkan instrumen bedah dalam protokol pencuciannya.

Pada akhir 1847, temuan Semmelweis mulai dikenal di seluruh Eropa.

Ceramahnya dipublikasikan di beberapa jurnal medis, seperti 'The Lancet.'

Ada beberapa dokter yang salah menafsirkan dan membantah klaimnya.

Karena Semmelweis tidak mengomunikasikan teorinya secara langsung, kesalahpahaman ini terus berkembang.

Pada 1850, Semmelweis diangkat sebagai pemandu kebidanan teoretis.

Menurut ketentuan penunjukan, Semmelweis ditolak izin untuk menggunakan mayat.

Sumber: TribunnewsWiki
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved