Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

KABAR DUKA: Inilah Reaksi Sumanto Saat Diberitahu Sang Penolongnya H Supono Meninggal Dunia

Siapapun akan mengingat budi baik orang yang telah menolong hidupnya. Tak terkecuali Sumanto 'manusia kanibal' begitu sedih kehilangan H Supono

KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR
KH Supono Mustajab, pengasuh Sumanto sekaligus pemilik RSKJ H Mustajab, Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Mbah Pono Meninggal Kecelakaan beberapa waktu lalu 

Bahkan Sumanto sekarang telah nurut dengan anak sulung H Supono.

"Sumanto sudah bisa menerima. Sekarang manutnya sama saya dan keluarga. Dia biasa saja tidak linglung.

Bahkan dia ikut bela sungkawa," jelasnya.

Hingga saat ini, Tribun Jateng belum diizinkan menemui Sumanto.

Pihaknya baru mengizinkan bertemu Sumanto setelah 20 hari. "Sumanto baru boleh ditemui setelah 20 hari," tuturnya.

Puluhan Pasien

Rumah Sakit Jiwa ini dulu didirikan berkat dukungan keluarga dan warga.

Masyarakat sekitar sangat mendukung ide H Supono mendirikan klinik ini karena H Supono dikenal punya sifat sikap sosial sangat tinggi, suka menolong dan membantu orang gangguan jiwa.

Dulu H Supono adalah kepala desa setempat, kemudian prihatin lihat warganya menderita gangguan jiwa. Maka terinspirasi untuk mendirikan klinik buat membantu orang gangguan jiwa.

"Almarhum terinspirasi saat masih menjadi Kepala desa dan melihat warganya terkena gangguan jiwa.

Warganya tersebut berasal dari keluarga yang kurang mampu,” tutur istri H Supono, Hj Siti Sofiyatun.

Sementara itu, kepergian H Supono tidak lantas membuat RSKJ berhenti menerima pasien.

Perjuangan H Supono akan diteruskan oleh ketiga anaknya.

"Putra H Supono ada tiga. Ketiga anaknya semua merupakan tenaga medis. Kalau saya Psikolog, yang kecil dokter, anak nomor dua suaminya perawat," terang Imam Fauzi putra sulung Alm H Supono.

Imam mengatakan pasien rawat inap di RSKJ saat ini mencapai 67 orang. Rata-rata pasien yang menjalani rawat inap terkena gangguan jiwa karena faktor depresi, ekonomi, dan sosial.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved