Berita Solo
Kondisi Terkini Solo, Pasar Gede Sepi Pembeli Menurun Drastis
Pasar Gede Solo beberapa hari terakhir mengalami penurunan kuantitas pembeli. Hal ini berdampak pada penurunan angka penjualan dari berbagai komodita
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Pasar Gede Solo beberapa hari terakhir mengalami penurunan kuantitas pembeli.
Hal ini berdampak pada penurunan angka penjualan dari berbagai komoditas.
Seorang pedagang di Pasar Gede Solo, Samini (52) mengatakan, penurunan penjualan lantaran sepinya pengunjung pasar terjadi sejak beberapa hari terakhir.
"Padahal harga tidak ada yang naik. Semua masih normal," kata Samini.
• Harusnya Isolasi Mandiri, Ibu di Solo Ini Malah Rewang dan ke Pasar, Kini 17 Rumah Diisolasi
• UPDATE Virus Corona di Jateng: 2.236 Orang Dalam Pemantauan, Positif Covid-19 di Semarang 6 Orang
Samini menyebut, sejumlah harga kebutuhan pokok selama Solo ditetapkan berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) corona masih stagnan.
Misalnya saja harga bawang putih saat ini masih stagnan berada di angka Rp 40 ribu per kilogram.
Sedangkan bawang merah saat ini R 35 ribu per kilogram.
Cabai kriting Rp 30 ribu per kilogram dan cabai rawit Rp 45 ribu per kilogram.
"Kebutuhan pokok tidak naik. Masih sama harganya. Ini cuma jahe saja yang naik Jahe merah Rp 100 ribu per kilogram sebelumnya Rp 40 ribu, dan jahe biasa Rp 50 ribu per kilogram sebelumnya Rp 30 ribu," katanya.
Hal senada juga dialami oleh pedagang Pasar Gede lainnya, Sarwini (53).
Per hari misalnya dia mampu menjual cabai rawit per hari sampai 10 kilogram.
Saat ini lima kilogram saja tidak habis dalam sehari.
"Sudah sekitar seminggu ini penjualan sepi," kata Sarwini.
Dengan kondisi seperti ini dia tidak bisa berbuat banyak.
Besar harapan bagi Sarwini kondisi kembali normal. Pembeli kembali memadati pasar, dan komoditas laris terjual.