Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Video

Video Obat Avigan dan Chloroquine Tidak Beredar di Apotek Semarang

Warga Kota Semarang ramai memburu obat pencegah corona pengganti Avigan dan Chloroquine yang dijual di apotek.

Penulis: Adelia Sari | Editor: abduh imanulhaq

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Berikut ini video obat Avigan dan Chloroquine tidak beredar di Apotek Semarang.

Presiden Joko Widodo megumumkan telah memesan dua jenis obat yang dinilai dapat menyembuhkan infeksi virus corona.

Obat tersebut adalah Avigan dan Chloroquine.

Jokowi mengatakan jika kedua obat tersebut telah diuji di beberapa negara yang terjangkit virus corona.

Di Kota Semarang sendiri kedua obat ini sudah tidak beredar di apotek.

Sejumlah apotek ternama bahkan tidak menjual kedua obat ini.

"Kalau kita di sini gak menjual kedua obat itu, " ucap Fami, asisten Apoteker di Apotek K24 Jalan Sriwijaya, Jumat (20/3/2020).

Avigan sendiri merupakan obat antivirus yang didalamnya terkandung Favipiravir dimana bisa menangkal virus.

Obat ini dikembangkan oleh Fujifilm Toyama di Jepang sejak 2014.

Sedangkan Chloroquine adalah obat anti malaria.

Zat chloroquine ini terkandung dalam tananam kina yang sering digunakan untuk mengobati penyakit DBD.

Namun meskipun begitu, obat ini sudah tidak diproduksi dan dijual di apotek.

Sebagai gantinya, obat yang bisa dibeli adalah pil kina yang dijual dengan harga Rp 22.000 per tabletnya.

FOTO:

Asisten Apoteker Apotek K24 di Jalan Sriwijaya memegang obat kina yang memiliki kandungan seperti Chloroquine. (Tribun Jateng/ Like Adelia)
FOTO:

Asisten Apoteker Apotek K24 di Jalan Sriwijaya memegang obat kina yang memiliki kandungan seperti Chloroquine. (Tribun Jateng/ Like Adelia)
Senada dengan apotek K24, di apotek Viva Generik juga tidak dijumpai kedua obat ini.

"Nggak jual di sini, itu kan impor dari Jepang obatnya," ucap Safina, Apoteker Viva Generik di Jalan Suyudono.

Setelah diumumkan bahwa pil malaria bisa mengobati infeksi virus corona, masyarakat banyak yang membeli obat ini.

"Sudah banyak masyarakat yang tanya dan beli, namun belum banyak seperti pencari vitamin. Tapi ya mulai naik," ucap Fami.

Jokowi Pesan Obat

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan telah memesan 5 ribu obat untuk Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi dalam konferensi pers, Jumat (20/3/2020) sore.

Ia mengatakan, untuk vaksin virus corona hingga saat ini belum ditemukan.

Namun pemerintah telah menyiapkan obat untuk pasien Covid-19, yakni Avigan dan Chloroquine.

Jokowi mengungkapkan, obat tersebut telah diuji di sejumlah negara yang terdampak virus corona.

"(obat) Ini telah dicoba oleh satu, dua, tiga negara dan memberikan kesembuhan."

"Yaitu Avigan, kita telah mendatangkan 5 ribu yang akan kita coba dan dalam proses pemesanan 2 juta."

"Yang kedua Chloroquine, ini kita telah siap 3 juta," ungkapnya.

Jokowi mengungkapkan, dengan  adanya obat yang sudah dan akan dipesan merupakan bukti bahwa pemerintah tidak tinggal diam dengan wabah ini.

"Kecepatan ini yang ingin sampaikan bahwa kita tidak diam, tetapi mencari hal-hal informasi apa yang bisa kita menyelesaikan Covid-19," ungkap Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan, bahwa sore ini telah dilakukan rapid test di Jakarta Selatan.

"Sudah dilakukan sore ini di wilayah yang dulu sudah diketahui ada kontak tracing dari pasien-pasien yang positif."

"Sehingga dari situlah didatangin dari rumah ke rumah untuk di tes," ungkapnya.

Ia menegaskan, untuk rapid test ini memang ada wilayah prioritas.

Yakni wilayah yang dianggap paling rawan untuk persebaran kasus virus corona.

"Jadi memang ada prioritas dan kita memprioritaskan wilayah yang menurut hasil pemetaan menunjukkan hasil yang paling rawan, di Jakarta Selatan," ungkapnya.

Jokowi akan Adakan Rapid Test secara Desentralisasi

Presiden Jokowi mengungkapkan, hari ini pemerintah telah mulai melakukan rapid test.

Diketahui, rapid test adalah uji cepat yang dilakukan untuk melacak infeksi virus SARS-CoV-2 atau virus Corona. 

Hal tersebut diungkapkan Jokowi dalam konferensi pers, Jumat (20/3/2020) sore.

"Hari ini pemerintah telah mulai melakukan repid test sebagai upaya untuk memperoleh indikasi awal apakah seseorang positif terinfeksi covid-10 atau tidak," terang Jokowi.

Ia mengatakan, pemerintah memprioritaskan wilayah yang menurut hasil pemetaan menunjukkan indikasi yang paling rawan terhadap Covid-19.

"Pemerintah telah memutuskan untuk melakukan desentralisasi tes yang memberikan kewenangan kepada laboratorium yang telah ditunjuk Kementerian Kesehatan," ujar Jokowi.

Pemerintah juga sedang menyiapkan infastruktur pendukung yakni berupa ruang isolasi dan rumah sakit.

"Rumah Sakit Wisma Atlet Kemayoran siap dijadikan Rumah sakit darurat Covid-19 dan juga sebagai rumah isolasi pada Sabtu (21/3/2020) malam," terangnya.

Pulau Sebaru dan Pulau Galang juga akan disiaokan untuk karantina dan observasi serta isolasi.

Untuk Pulau Galang, akan selesai dibangun pada 28 Maret 2020.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan, kapasitas rumah sakit rujukan akan terus ditingkatkan dan ditambah.

Baik dari sisi ruang peralatan, obat hingga sumber daya manusia.

Rumah Sakit TNI, Rumah Sakit Polri serta Rumah Sakit BUMN yang ada di daerah-daerah terinfeksi juga telah disiapkan untuk penanganan Covid-19.

(Like Adelia)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved