Wabah Virus Corona
Singapura, Hongkong dan Korsel Sukses Hadapai Wabah Virus Corona, Ini yang Mereka Lakukan
Pasien positif virus corona di negara barat semakin bertambah. Upaya pemerintah setempat mengendalikan peradaran wabah virus corona pun terbilang eks
Langkah strategis ketiga, otoritas kesehatan harus mampu melacak secara cepat dan akurat jejak interaksi pasien terpapar virus Corona.
Data yang diperoleh bisa menentukan langkah berikutnya, karantina atau isolasi. Singapura secara baik mampu mengembangkan kemampuan pelacakan ini.
Mereka melibatkan detektif dan semua perangkat pendeteksi di lapangan, termasuk kamera pengawas di berbagai sudut kota.
Di Hongkong, pelacakan terhadap seseorang dilakukan hingga aktivitas dua hari terakhir sebelum pasien terindikasi mengalami symptom atau tanda-tanda terinfeksi.
Jika data sudah fix, mereka akan direkomendasi untuk menjalani langkah-langkah karantina mandiri di rumah hingga isolasi di fasilitas kesehatan.
Hongkong juga menerapkan aturan para pendatang yang baru tiba di wilayah itu, harus mengenakan alat pelacak elektronik supaya mobilitas mereka diketahui.
Kebijakan ketat seperti ini diikuti sejumlah aturan penegakan hukum yang keras.
Singapura menerapkan aturan hukuman penjara bagi para pelanggar kebijakan isolasi dan karantina.
Di China, tentara dan polisi akan menangkap siapa saja yang berkeliaran di jalan tanpa alasan, atau tidak mengenakan masker saat di luar rumah.
Kebijakan keras ini sulit ditiru di banyak negara atas berbagai alasan dan pertimbangan.
Selain jumlah penduduk besar, factor religius, social, budaya, dan alasan kebebasan sipil menghambat mereka.
“Kita bisa melakukan itu karena kita kecil,” jelas Prof Ooi menjelaskan mengapa kebijakan ketat itu bisa diterapkan di Singapura.
Pelajaran 4: Jaga Jarak Sosial
Kebijakan jaga jarak interaksi social (social distancing) dianggap cara paling ideal yang bisa diterapkan di semua negara.
Namun, kebijakan ini juga menimbulkan komplikasi lain mengingat akivitas kehidupan ekonomi dan sosial masih berjalan.