Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Singapura, Hongkong dan Korsel Sukses Hadapai Wabah Virus Corona, Ini yang Mereka Lakukan

Pasien positif virus corona di negara barat semakin bertambah. Upaya pemerintah setempat mengendalikan peradaran wabah virus corona pun terbilang eks

Editor: muh radlis
EPA-EFE/STR
ILUSTRASI - Tim medis memeriksa seorang pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan pada 26 Januari 2020. 

Di Wuhan, lokasi pertama menyebarnya virus Corona, ada 5 juta orang meninggalkan kota itu sebelum datang keputusan isolasi kota.

Perpindahan orang dalam jumlah besar ke kota lain itu menimbulkan persoalan kecepatan penyebaran virus.

China akhirnya membuat keputusan karantina terbesar di berbagai kota dalam sejarah.

Italia dan Spanyol menerapkan isolasi kota, setelah wabah Corona menghajar kedua negara.

New York dan Kalifornia meniru langkah yang sama.

Ketika wabah sedang di puncak menjangkit Singapura dan Hongkong, kebijakan gradual diterapkan pemerintah setempat.

Sekolah di Singapura tetap dijalankan ketat, sementara di Hongkong ditutup total.

Ini perbedaan-perbedaan langkah yang dilakukan, tapi efektif.

Social distancing menurut Prof Ooi harus dinaikkan levelnya jadi isolasi jika jumlah kasus meningkat drastis. Faktor lain yang turut menentukan kultur dan kedisiplinan warga.

Pelajaran 5: Publik Harus Menerima Informasi yang Benar

“Jika Anda tidak mendapat dukungan kerjasama masyarakat, kebijakan Anda tidak akan efektif,” kata Prof Tikka Pangestu.

“Hal terpenting yang bisa dilakukan, tunjukkan kebijakan Anda itu berdasar bukti-bukti ilmiah,” lanjutnya.

Pemerintah China dikecam karena dianggap lamban menemukan jejak wabah virus Corona, termasuk membiarkan aktivitas warga Wuhan tetap seperti biasanya ketika kasus pertama ditemukan.

Otoritas China juga dikritik karena justru menindak dr Li Weinliang, orang pertama yang menemukan symptom wabah flu lalu membuat twit menggemparkan di Weibo.

Li Weiliang akhirnya meninggal dunia akibat terjangan virus Corona yang ditemukannya.

Namun sesudah kesalahan itu, China bergerak cepat, lalu memutuskan aksi-aksi ekstrem.

Di AS, Presiden Donald Trump dianggap mengabaikan peringatan-peringatan dini kalangan medis serta intelijen, yang menengarai bahaya besar wabah Corona.

“Respon atas penyebaran virus harus bersifat transparan dan kuat dasarnya.

Ini akan membuat warga tidak panik,” jelas Prof Ooi.

Publikasi peta persebaran virus yang selalu diperbarui akan membantu masyarakat mengenali secara dini lingkungannya.

Hal ini dilakukan di Hongkong, Korsel, Singapura, dan berhasil baik dampaknya.

Kemampuan “public speaking” para pemimpin pemerintahan yang daerahnya jadi pusat wabah, juga akan menentukan situasi di tengah masyarakat yang dipimpinnya.

Pelajaran 6: Perilaku Warga

Kebiasaan, kepatuhan, dan perilaku warga akan sangat menentukan bagaimana penanganan wabah Coronavirus berlangsung.

Hongkong, selama berbulan-bulan dilanda demonstrasi sipil yang tidak mempercayai pemimpin eksekutif Hongkong.

Kepercayaan public Hongkong terhadap pemerintahan sangat rendah. Namun, ketika wabah Corona merebak, warga menunjukkan tertib sosial secara mandiri.

Mereka secara sukarela menjalankan “social distancing”, termasuk ketika puncak perayaan Imlek, atau tahun baru China.

Prof Tikki Pangestu mempercayai, warga Hongkong tidak terlalu mempercayai pemerintahan eksekutif yang mengelola wilayah itu.

“Tapi mereka sangat bangga pada Hongkong, dan penyebaran wabah itu bisa membahayakan identitas teritorinya,” katanya. Pemikiran itu menjadikan usaha meredam wabah jauh lebih efektif.

Karin Huster, perawat dan aktivis Doctors Without Borders menilai, iklim tertentu tidak bisa didapatkan di beberapa negara.

“Saya pikir di Amerika, warga sangat individual. Ini menjadikan hambatan besar ketika kebebasan harus dikorbankan,” kata Huster.

Warga di barat, menurut Huster, umumnya sangat sulit disuruh mengenakan masker. Sebaliknya, orang-orang Asia terbiasa, karena sekaligus masker dipakai untuk menghindari pelecehan di tempat terbuka.

Benyamin Cowling, professor epidemiologi Universitas Hongkong menjelaskan, masker bukan peluru ajaib melawan virus Corona.

“Tapi mengenakan masker, mencuci tangan menggunakan antiseptic, dan jaga jarak, bisa membantu meredaml penyebaran virus,” katanya.(Tribunjogja.com/BBC/xna)

Sempat Diklaim Demam Berdarah, Artis FTV Andrea Dian Positif Virus Corona

Dekat dengan Atta Halilintar, Aurel Hermansyah Ingin Menikah Tahun Ini

Kisah Hendra Kumbara Ciptakan Lagu Dalan Liyane, Ambyar Saat Ambil Cucian di Laundry

Kim Jong Un Pamer Rudal Korea Utara saat Wabah Corona Melanda Dunia, Dikecam Negara Tetangga

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Inilah Enam Kunci Sukses Singapura, Hongkong dan Korsel Hadapi Virus Corona atau Covid-19

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved