Berita Kecelakaan
Zainul Tak Menyangka Pamannya Meninggal Kecelakaan Tersambar Kereta Api Seusai Cek Tambak Ikannya
Rai B Basuni (80) warga Tandes yang tewas tersambar kereta api (KA) di sisi timur Stasiun Kandangan Jalan Banjarsugihan, Tandes, Surabaya,
TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - Zainul Tak Menyangka Pamannya Meninggal Kecelakaan Terserempet Kereta Api Saat Menuju Tambak Ikannya
Rai B Basuni (80) warga Tandes yang tewas tersambar kereta api (KA) di sisi timur Stasiun Kandangan Jalan Banjarsugihan, Tandes, Surabaya, Minggu (22/3/2020) ternyata baru pulang dari melihat tambak miliknya.
Keponakan korban Zainul M (40) mengungkapkan, pamannya itu sejak delapan tahun lalu memiliki usaha tambak yang tak jauh dari kawasan rel KA di dekat stasiun.
• Kisah R Jadi Budak Seks Pacarnya Selama 2 Tahun, 4 Kali Hamil Selalu Digugurkan Viral di Medsos
• Alhamdulillah, Anggota TNI AU Ambil 12 Ton Alkes Penanganan Corona dari China Sudah Tiba di Natuna
• Pemkot Solo Berencana Siapkan RSUD Bung Karno Tangani Pasien Virus Corona, Tapi Ada Kendala Ini
• Hendrar Prihadi Siapkan Dana Rp 27 Miliar Obati Warga Semarang Terpapar Virus Corona, Ini Rinciannya
Tambak itu semula ada sepetak tanah yang lazim ditanami padi dan palawija secara berkala.
Namun sejak delapan tahun lalu, saat bertani padi tak lagi menjanjikan hasil panen yang memuaskan, pamannya itu mulai mengganti usaha pertaniannya dengan usaha budidaya ikan mujaer, udang dan bandeng.
"Jadi ini tiap pagi sudah rutinitas," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di lorong kamar mayat RSUD Dr Soetomo, Minggu (22/3/2020).
Setiap bakda salat Subuh atau sekira pukul 05.00 WIB, lanjut Zainul, pamannya itu akan memeriksa kondisi tambak miliknya.
Itu pun tak lama, sekira pukul 07.30 WIB pamannya itu akan kembali pulang untuk sarapan.
"Tiap pagi dan sore ke sawah (tambak) jam 5 pagi, lalu jam 7 pagi kembali ke rumah untuk sarapan," tuturnya.
Namun nahas, Minggu (22/3/2020), ungkap Zainul, sepertinya menjadi hari terakhir dari pamannya itu memeriksa tambak ikan kesayangannya.
Sekira pukul 07.30 WIB saat pamannya berjalan di bahu rel KA untuk pulang ke rumah untuk sarapan, tubuh pamannya itu tersambar KA yang tengah melintas.
Lantas tubuh pamannya terjerembab dan langsung tewas di lokasi kejadian dengan luka parah di bagian kaki dan kepala.
"Istilahnya keserempet aja. Posisi jalannya enggak di tengah rel. Tapi di bahu pinggiran rel," katanya.
Zainul mengatakan, jika pamannya itu mengalami kondisi penurunan kualitas pendengaran, sehingga tak menyadari kedatangan KA.
"Istilahnya sudah sepuh," pungkasnya.