Wabah Virus Corona
Hendrar Prihadi Siapkan Dana Rp 27 Miliar Obati Warga Semarang Terpapar Virus Corona, Ini Rinciannya
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi siapkan dana Rp 27 miliar untuk mengobati warganya yang terpapar wabah virus corona.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi siapkan dana Rp 27 miliar untuk mengobati warganya yang terpapar wabah virus corona.
Menghadapi isu penyebaran virus Corona atau COVID-19 di Indonesia, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya melakukan sejumlah langkah strategis penanggulangan.
Dari rilisnya yang diterima Tribunjateng.com, Minggu (22/3/2020) hari ini, tak kurang dari anggaran sebesar Rp 27 miliar siap digelontorkan oleh instansi yang dipimpin oleh Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi tersebut.
• Akhirnya Terbongkar, Ini Alasan Utama Rahmat dan Rony Lakukan Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan
• Pemkot Solo Berencana Siapkan RSUD Bung Karno Tangani Pasien Virus Corona, Tapi Ada Kendala Ini
• Nagita Slavina Kaget Lihat Kemesraan Atta Halilintar dan Aurel: Belum Pacaran Kok Nempel?
• Apa Benar Wabah Virus Corona Berakhir April 2020? Ini Prediksi Peneliti ITB Bandung
Dana yang bersumber dari pergeseran APBD Pemkot Semarang serta dana tak terduga itu nantinya akan digunakan untuk membeli sejumlah peralatan medis.
Misalnya obat, vitamin, cairan antiseptik, disinfektan, pakaian pelindung diri, serta kapsul evakuasi untuk membawa masyarakat yang positif teridentifikasi virus Corona.
Tak hanya itu, dana tersebut juga nantinya akan digunakan untuk melakukan lebih dari 10 ribu Rapid Diagnostic Test (RDT) kepada masyarakat di Kota Semarang, terkhusus yang ada dalam kategori Orang Dalam Pantauan (ODP).
Adapun secara rinci sebanyak 2.480 Rapid Test dilakukan oleh RSUD KRMT Wongsonegoro Kota Semarang dan 7.920 lainnya dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Kategori ODP sendiri ditetapkan bagi masyarakat yang dalam 14 hari belakangan bepergian ke luar kota maupun luar negeri atau yang pernah berinteraksi dengan pasien positif Corona.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dr Moch Abdul Hakam menyebutkan, dari total anggaran sekitar 27 miliar itu, untuk Dinas Kesehatan Kota Semarang teralokasi sekitar 11 miliar dan sisanya dialokasikan guna keperluan RSUD KRMT Wongsonegoro.
"Penggunanaan anggaran tersebut khusus untuk penanggulangan COVID-19 di Kota Semarang, mulai dari pengadaan tablet klorin sebagai disinfektan, kapsul evakuasi, dacron swab, sampai RDT, " jelas Hakam.
"Rapid Diagnostic Test sendiri kalau dengan yang dilakukan di RSWN (RSUD KRMT WONGSONEGORO) ada 10 ribu lebih," lanjutnya.
Di sisi lain, Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Susi Herawati menyebutkan bahwa Rapid Test merupakan langkah awal yang cepat untuk mengidentifikasi Corona.
"Rapid Test ini akan kita lakukan dengan mengambil sample darah, kalau positif akan kita lakukan dengan swab tenggorokan, kemudian kita kirim ke lab," tutur Susi.
"Tapi nanti kalau kita lakukan Rapid Test hasilnya negatif, di hari ke-7 sampai ke-10 akan kita test lagi, kalau tetap negatif berarti yang bersangkutan kita nyatakan negatif," pungkasnya.
Pimpin Penyemprotan Disinfektan