Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Ini Pesan Pidato Sri Sultan Hamengku Buwono X Yogya Soal Tidha-tidha Corona Gambaran Ronggowarsito

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X secara khusus memberikan pesan kepada rakyat Yogyakarta terkait virus corona melalui pidato di kantor

Editor: galih permadi
TRIBUNJOGJA.COM | Hasan Sakri
Sri Sultan Hamengku Buwono X 

TRIBUNJATENG.COM -Ini Pesan Pidato Sri Sultan Hamengkubuwono X Yogya Soal Tidha-tidha Corona Gambaran Ronggowarsito.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X secara khusus memberikan pesan kepada rakyat Yogyakarta terkait virus corona melalui pidato di kantor Gubernur DI Yogyakarta.

Sejatinya pesan itu disampaikan di Keraton Yogyakarta, namun akhirnya disampaikan di Kepatihan Kantor Gubernur, Senin (23/3/2020).

Tangani Pasien Virus Corona, Tim Medis RS Dr Moewardi Solo Banjir Dukungan Alkes dan Karangan Bunga

Lola Pamitan dari Tukang Ojek Pengkolan, Aliyah Faizah Ungkap Alasan Tak Akan Muncul Lagi

UPDATE 1 PDP Virus Corona Meninggal di Cilacap, Dinkes Ungkap Riwayat Awal Sakit Mahasiswa Itu

Dampak Virus Corona di Jateng: Banyak Pembatalan Pesanan Konveksi dan DP Diminta Kembali

Apa saja yang disampaikan Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk warga Yogyakarta?

Berikut rangkuman Tribunjogja.com dari siaran Live Steaming Humas Jogja :

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, semoga kedamaian keberkahan dan rahmat Tuhan YME senantiasa menyertai kita semua.

"Para warga Jogjakarta juga anak-anakku yang sedang belajar di rumah, saudara-sudaraku semuanya.

Saya Hamengkubowo pada hari ini yang syarat akan ketidakpastian, yang digambarkan oleh pujangga Ronggowarsito dalam serat kalatidha.

Suasana Tidha-tidha (tak pasti) yang sulit diramal penuh rasa was-was, saya mohon para warga agar warga secara bersama-sama, memanjatkan doa kehadirat Alloh SWT, agar kita diberi petunjuk di jalan lurusnya.

Kembali pada ketentraman yang hakiki.

Dimasa tanggapan darutat bencana virus corona ini, kita harus menghadapi dengan sikap sabar dan tawakal

Tulus ikhlas, pasrah lahir batin disertai ikhtiar yang berkelanjutan.

Sama seperti juga seperti bagi saya, yang berkewajiban menjadi pamong projo beserta pemomong rakyat Jogjakarta.

Harus berpegang teguh pada ajaran jawa, Wong Sabar Rejekine Jembar, Ngalah Urip Luwih Berkah.

Suasana ini ibarat mata uang logam di balik bahaya ada peluang, bagaikan pedang bermata dua, bisa membunuh musibah atau bertahan hidup.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved