PLN Distribusi Jateng dan DIY
PLN: Jangan Mudah Percaya Promo Alat Penghemat Listrik
PLN mengimbau agar masyrakat tidak mudah percaya promosi alat yang dapat menghemat tagihan rekening listrik.
“Lalu, mengapa jawabannya hampir pasti tidak bisa? Ya, karena untuk pelanggan tertentu khususnya berdaya terpasang yang besar, PLN membatasi penggunaan energi reaktif (kVArh) dengan memasang kVArh-meter. Artinya apabila pelanggan memakai lebih dari batas daya reaktif yang dikonsumsi, akan dikenakan biaya yang diukur oleh kVArh,” jelas Dwi.
“Sehingga pengunaan alat hemat listrik yang dipromosikan ini, bisa saja memang dapat mengurangi kompensasi kelebihan kVArh namun harus dihitung betul berapa daya reaktif yang akan dikompensasi oleh alat tersebut,” tambah Dwi.
Dengan hasil kajian tersebut PLN menghimbau kepada seluruh pelanggan untuk tidak memasang alat penghemat listrik yang ditawarkan karena tidak terbukti dapat mengurangi tagihan listrik bahkan akan meningkatkan pengukuran energi listrik.
Peningkatan tagihan biasanya sejalan dengan penambahan penggunaan listrik.
Terkadang kita tidak merasa kalau peralatan elektronik kita bertambah, misalnya dulu tidak menggunakan ac, sekarang menggunakan ac ataupun alat elektronik lain.
Ini tentu akan meningkatkan penggunaan listrik.
Mengingat tarif listrik khususya untuk rumah tangga sejak 2017 tidak pernah ada kenaikan yaitu sebesar Rp 1.467/kwh. (*)