Wabah Virus Corona
Ancaman Virus Corona, Asprov PSSI Jateng Kurangi Jumlah Staff yang Berkantor
Di tengah masifnya penyebaran virus corona, asosiasi provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah tak berlakukan sistem work from home (WFH) sepenuhnya.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di tengah masifnya penyebaran virus corona, asosiasi provinsi (Asprov) PSSI Jawa Tengah tak berlakukan sistem work from home (WFH) sepenuhnya.
Sekretaris Asprov PSSI Jawa Tengah, Purwidyastanto mengatakan, sejauh ini tetap ada staff yang berjaga di kantor Asprov yang berlokasi di kompleks Stadion Citarum.
"Untuk masalah peliburan staff sebenarnya belum sepenuhnya.
• Bingung Bayar Kredit? Jangan Khawatir, Presiden Jokowi Tangguhkan Cicilan 1 Tahun, Ini Syaratnya
• Suami Positif Virus Corona, 14 Hari Kemudian Istri Menyusul, Kabar Baiknya Anak Dinyatakan Negatif
• Nada Ganjar Meninggi Sebut Brebes Paling Lemot Tangani Pandemi Virus Corona
• Warga Sukoharjo yang Positif Corona Sempat Ikut Outbound di Semarang, Kini Sukoharjo Berstatus KLB
Kami sudah menyampaikan terutama staff yang ada di kantor.
Di sana kan ada empat orang, selain pengurus.
Kemarin kami sudah sampaikan bagaimana kalau kerja dari rumah saja," kata Antok, demikian sapaan akrabnya saat dihubungi Tribun Jateng, Selasa (24/3/2020).
"Karena sebenarnya kita bisa kerjakan lewat email dan whatsapp.
Cuma dua hari ini, hanya dua staff yang standby di kantor," imbuhnya.
Antok menjelaskan, pihaknya tak ingin kantor Asprov tanpa penghuni selama teror virus corona ini masih mengancam.
Sebab, pelayanan administrasi sepak bola harus terus berjalan.
"Dua itu (Staff-red) sudah stay di rumah. Tapi ini bukan kebijakan sepenuhnya.
Karena kami tidak ingin pelayanan administratif sepak bola itu terhenti," katanya.
Disisi lain, Antok menyebut, himbauan pemerintah agar tetap berada di rumah masing-masing, konteksnya agar masyarakat tak melakukan kegiatan yang menimbulkan keramaian.
Atas kebijakan tetap di kantor ini, diakui Antok memang berbeda dengan kebijakan PSSI pusat di Jakarta.
"Sengaja kami bedakan dengan kebijakan pusat, kalau PSSI pusat semuanya work from home.
Karena di sana rentan penyebarannya karena pasti lebih banyak orang berkumpul.
Kami di Asprov, hanya segelintir saja.
Itupun pengurus tak selalu di kantor.
Kecuali jika diundang penuh dalam sebuah rapat," ungkapnya.
Adapun pada Kamis (18/3) pekan lalu, Asprov PSSI Jawa Tengah terpaksa membatalkan rapat untuk mencegah adanya penyebaran virus corona.
"Kita harusnya tanggal 18 ada rapat pengurus, tetapi akhirnya harus di batalkan," pungkas Antok. (arl)
• Kapolres Pergoki Tempat Hiburan Malam Masih Buka di Purbalingga di Tengah Wabah Virus Corona
• MUI Jateng Serukan Pengurus Masjid Sementara Tiadakan Jumatan dan Salat 5 Waktu Berjamaah
• Begini Cara Pemkot Tegal Cegah Warga Nongkrong dan Berkerumun
• Seminggu Pasca Kebijakan Social Distancing, Pusat Perbelanjaan di Kota Semarang Sepi Pengunjung