Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Gabungan Importir Prediksi Daya Beli Masyarakat Akan Terus Menurun di Tengah Wabah Virus Corona

Naiknya nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah di tengah wabah Covid-19 guncang perekonomian tanah air.

Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
SHUTTERSTOCK Via Kompas.com
Ilustrasi dolar AS 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Naiknya nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah di tengah wabah Covid-19 guncang perekonomian tanah air.

Adapun hingga Selasa (25/3) pagi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar tembus di angka Rp 16.205.

Pergerakan Dolar dibarengi wabah virus corona ditanggapi oleh pelaku impor nasional.

Cerita Driver Ojol di ILC Soal Mbak Semalam yang Pesen Makan, Audiens Langsung Bertepuk Tangan

Kena PHK karena Wabah Virus Corona, Dapat Santunan Rp1 Juta Per Bulan Per Orang Selama 3 Bulan

Bingung Bayar Kredit? Jangan Khawatir, Presiden Jokowi Tangguhkan Cicilan 1 Tahun, Ini Syaratnya

Takut Menulari, Perawat Diusir Dari Kos karena Bekerja di Rumah Sakit Tangani Virus Corona

Menurut Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI), H Subandi, kondisi itu menjadi awal kehancuran daya beli masyarakat.

"Saat ini menjadi awal anjloknya tingkat daya beli masyarakat Indonesia, kami memprediksi daya beli masyarakat akan terus menurun," jelasnya, kepada Tribunjateng.com via sambungan telepon, Selasa (25/3/2020).

Prediksi Subandi didasari kenaikan harga komoditas impor, terutama bahan masker serta cairan kimia bahan dasar hand sinitaiser.

"Contoh saja bahan baku masker dari China hingga kini mengalami kenaikan mencapai 1.500 persen.

Hal itu membuat teori dagang berlaku di mana demand tinggu namun supply tersendat, sehingga harga menjadi melambung tinggi," katanya.

Dilanjutkannya, meski aktivitas importasi mulai berjalan, namun naiknya Dolar menjadi pertimbangan bagi importir untuk mendatangkan barang.

"Aktivitas impor mulai berjalan terutama pengiriman yang tertunda, yang jadi beban tingginya harga bahan baku," paparnya.

Turut dijelaskannya, Kabijakan pemerintah untuk membebaskan bea masuk kegiatan importasi menjadi langkah kongkret di tengah penurunan perekonomian tanah air.

"Upaya itu kami hargai meskipun kami meragukan optimalisasinya.

Harapan kami pemerintah bisa cepat memulihakn situasi atas imbas Covid-19," ucapnya.

Di tambahkan Subandi, stimulus juga wajib diberikan ke pengusaha dan pekerja dalam mengatasi ketidak jelasan perekonomian nasional.

"Pengusaha dan pekerja juga butuh intensif di tengah wabah corona.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved