Wabah Virus Corona
Senyum Nenek Rubiyem Mengembang di ILC saat Karni Ilyas Bilang Mau Kasih Uang Biaya Pulang ke Klaten
Senyum Nenek Rubiyem Mengembang di ILC saat Karni Ilyas Bilang Mau kasih Uang Biaya Pulang ke Klaten
"Bisa enggak untuk makan itu tiap hari?" tanya Presiden ILC Karni Ilyas.
"Dikit-dikit bisa," jawab Mbok Rubiyem.
Mbok Rubiyem bercerita di kampungnya di Klaten, ia memiliki empat orang anak, dan ibundanya yang masih hidup hingga saat ini.
"Kenapa Ibu enggak di kampung?" tanya Karni Ilyas.
Keberadaannya di Jakarta, diakui Mbok Rubiyem ia lakukan demi mengirim sebagian penghasilannya untuk keluarga di kampung, meskipun sangat mepet untuk konsumsinya sendiri.
"Ibu saya di kampung, ibu saya umurnya sudah 100, jadi saya pendak (setiap) bulan ngirimin," kata Mbok Rubiyem.
"Apa yang Ibu harapkan dari pemerintah?," tanya Karni Ilyas.

Suasana lengang di Jalan Sudirman Jakarta, Senin (23/3/2020). Pemprov DKI Jakarta mengumumkan tanggap darurat virus corona (Covid-19) sejak 23 Maret 2020 hingga 14 hari ke depan dan menghimbau pekerja bekerja dari rumah. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)
Mbok Rubiyem kini mengaku ingin pulang kampung lantaran dagangannya sepi pembeli, setelah orang-orang dianjurkan pemerintah untuk beraktivitas di rumah.
"Saya mau pulang kampung, di sini sepi Pak, sudah dua minggu saya enggak dagang, di rumah aja," katanya.
"Ada ongkos untuk pulang kampung enggak?," balas Karni Ilyas.
"Enggak ada Pak," jawab Mbok Rubiyem.
Mbok Rubiyem bercerita untuk pulang kampung dirinya memerlukan uang sebesar Rp 500 ribu.
Mendengar kisah perjuangan Mbok Rubiyem, Karni Ilyas memutuskan untuk memberikan wanita renta itu ongkos untuk pulang ke Klaten.
"Yasudah nanti dikasih ongkos Ibu pulang kampung," kata Karni Ilyas.