Virus Corona Jateng
Sembuh dari Corona, 2 Pasien di Jateng Berbagi Cerita dengan Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo melakukan video call dengan pasien positif corona yang kini sudah sembuh di Jawa Tengah, Minggu (29/3/2020).
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Suasana haru terjadi tatkala Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menelpon dua pasien yang dinyatakan sembuh dari virus corona di Jateng, Minggu (29/3/2020).
Tak henti-hentinya, ucapan syukur terus mengalir dari Ganjar dan dua pasien tersebut selama percakapan berlangsung.
Dua pasien yang dinyatakan sembuh tersebut adalah Robby dan Purwanti.
• BREAKING NEWS: 9 Orang Tersambar Petir di Ngaluran Demak Saat Panen Padi, 4 Tewas Seketika
• Bus Jurusan Tegal Nekat Turunkan Penumpang Sembarangan, Berpotensi Pemudik Tak Steril Virus Corona
• BREAKING NEWS: Sejumlah Jalan di Kota Semarang Bakal Ditutup Mulai Sore Ini hingga 2 Minggu
• Najwa Shihab Loncat Bahagia Saat Penampilan Pamungkas Didi Kempot Mampu Tembus Donasi Rp 9 Miliar
Diketahui, Robby merupakan warga Jateng yang sehari-hari bekerja di Bali sebagai tour guide dan diduga tertular saat berada di pulau Dewata itu.
Sementara Purwanti, adalah istri dari pasien positif corona yang meninggal dunia di Solo usai mengikuti seminar di Bogor.
Ganjar menelpon dua warganya itu secara terpisah.
Awalnya, ia menghubungi Robby melalui video call dan langsung disambut dengan ucap syukur kepada Tuhan.
Cukup lama keduanya berbincang, baik tentang cerita awal penularan, masa inkubasi, proses perawatan dan cerita lainnya.
"Alhamdulillah pak, saya sudah melewati masa inkubasi dan sudah dinyatakan negatif."
"Ini masih di rumah sakit pak, sekarang siap-siap pulang ke rumah," kata Robby.
Kepada Ganjar, Robby menceritakan bagaimana pengalamannya menjalani masa inkubasi selama 16 hari di rumah sakit Moewardi Solo.
Selama itu, ia merasakan kejenuhan dan kelelahan yang luar biasa.
"Saya minta semua masyarakat untuk menjaga kesehatan masing-masing."
"Patuhi pemerintah untuk mengisolasi diri di rumah."
"Yang kerja di luar kota, saya juga berharap tidak mudik dulu, takutnya keluarga di rumah tertular."