Virus Corona Jateng
BREAKING NEWS: Hasil Tes B2P2VRP 1 Warga Salatiga Positif Virus Corona, Pulang dari Amerika
Seorang warga Kota Salatiga dikabarkan positif terjangkit virus Corona (Covid-19) setelah pulang dari kunjungan ke luar negeri
Penulis: M Nafiul Haris | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Seorang warga Kota Salatiga dikabarkan positif terjangkit virus Corona (Covid-19) setelah pulang dari kunjungan ke luar negeri.
Wali Kota Salatiga Yuliyanto saat dikonfirmasi membenarkan adanya warga Kota Hati Beriman diduga kuat positif covid-19.
"Benar, hasil tes mengarah ke covid-19. Hanya saja, kami belum bisa membuka lebih detail informasi ini.
Kami menunggu pemeriksaan sampel dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI," terangnya saat dihubungi Tribunjateng.com, Senin (30/3/2020).
• Nella Kharisma Tersipu Malu Ketika Dory Penabuh Gendang Didi Kempot Akan Nafkahinya dan Anak-anak
• Warga Jarah Supermarket, Italia Mulai Rusuh Gara-gara Lockdown Virus Corona : Kami Butuh Makan!
• Ternyata Tak Semua Sopir Taksi dan Ojek Online Dapat Tangguhan Cicilan 1 Tahun, Ini Penjelasan OJK
• Lain dari Biasanya, Respon Warga Saat Petugas Jemput Pasien Positif Corona di Majene
Menurut Yuliyanto pasien diduga positif Corona tersebut memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri yakni Amerika Serikat.
Ketika mengalami gejala mirip Covid-19 yang bersangkutan telah diminta mengisolasi mandiri.
Ia menambahkan, setelah masa isolasi mandiri selesai dan belum ada tanda kesehatan membaik kemudian dilakukan perawatan di Rumah Sakit Paru Dr Ario Wirawan (RSPAW) Salatiga.
"Berdasarkan pemeriksaan laboratorium Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga yang bersangkutan positif Covid-19," katanya.
Ia menambahkan, atas alasan laporan berjenjang hasil lab ke Kemenkes belum dapat mengumumkan secara terbuka satu pasien diduga positif Corona itu.
Pihaknya menyatakan, secara khusus Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga telah mengambil sejumlah langkah agar tidak terjadi penularan.
Selain mengisolasi pasien diduga covid-19, juga melakukan penelusuran terhadap warga yang sempat berinteraksi.
"Profesi pasien itu akademisi pada salah satu kampus di Salatiga.
Laporan yang saya terima begitu, petugas medis sudah melakukan penelusuran lanjutan," ujarnya
Yuliyanto menyatakan sampai sekarang jumlah orang dalam pemantauan (ODP) virus Corona di Salatiga berjumlah 250 orang.
Sebanyak 76 di antaranya telah selesai menjalani masa karantina mandiri.
Kemudian pasien dalam pemantauan (PDP) sebanyak 26 orang.
Sebanyak 17 di antaranya dinyatakan negatif covid-19.
Lalu, 14 lainnya masih menjalani perawatan di RSPAW Salatiga.
"Dari total kumulatif 26 itu, 13 diantaranya warga luar Salatiga.
Sekarang yang masih menunggu hasil lab 9 orang.
Termasuk, satu orang tadi kita curigai kuat positif covid-19.
Setelah ada hasil pasti dari Kemenkes segera kami umumkan," jelasnya
Kepada masyarakat Kota Salatiga, dia mengimbau supaya selalu mentaati himbauan pemerintah.
Yaitu menjaga kebersihan, rutin mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan lebih banyak aktivitas di rumah.
Demam di Terminal
Dinas Kesehatan Kota Salatiga menemukan dua penumpang bus atau Pemudik dari Jakarta yang demam tinggi ketika sampai di Terimnal Tingkir.
Saat diperiksa, suhu tubuh Pemudik dari Jakarta tersebut mencapai 37,3 derajat celsius.
Pihaknya kini mengharuskan dua Pemudik dari Jakarta tersebut menjalani karantina diri secara mandiri.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Salatiga, Sidqon Effendi, mengatakan pemeriksaan kesehatan penumpang tersebut bertujuan untuk memutus rantai persebaran wabah Covid-19.
"Hari ini kami menemukan dua penumpang dari luar kota yang masuk ke Salatiga suhu tubuhnya cukup tinggi. Mereka selanjutnya diharuskan menjalani protokol kesehatan yang sudah ditetapkan," kata Sidqon di Terminal Tingkir Salatiga Senin (30/3/2020).
Operasi cek tubuh ini diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan, Polres Salatiga, dan Dinas Perhubungan.
Sidqon mengungkapkan pemeriksaan kesehatan penumpang bus dilakukan di Terminal Bus Tingkir dan depan kantor Satlantas Polres Salatiga.
"Kedua penumpang bersuhu tubuh tinggi tersebut hanya turun di Kota Salatiga, tapi mereka warga Kabupaten Semarang.
Jadi setelah diperiksa, mereka diminta untuk ke pusat kesehatan untuk mendapatkan hasil yang lebih valid," katanya.
Semua penumpang selanjutnya didata sesuai KTP-nya dan diharuskan melakukan karantina diri.
Terpisah, Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengungkapkan dalam beberapa hari ini mulai ada gelombang pemudik dari wilayah Jabodetabek ke Salatiga.
"Mereka masuk melalui Terminal Tingkir. Sehingga ada petugas yang jaga di Terminal Tingkir kalau ada ditemukan tanda-tanda penumpang yang terindikasi langsung diisolasi. Ini langkah antisipasi," tegasnya.(*)
Mahfud MD Karantina Wilayah
Pemerintah berencana melakukan karantina wilayah yang diterpa wabah virus corona.
Pemerintah akan membahas mengenai Peraturan Pemerintah (PP) soal karantina wilayah pada Selasa (31/3/2020).
“Soal karantina wilayah, substansinya dan teknisnya akan dibahas pada Selasa,” kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD seperti dikutip dari tayangan KompasTV, Minggu (29/3/2020).
Mahfud memberikan sedikit gambaran terkait penerapan karantina wilayah.
Mahfud menuturkan, pada penerapan karantina wilayah, masyarakat dapat melakukan aktivitas secara terbatas.
Menurut Mahfud, saat karantina wilayah, toko obat, pasar tradisional, serta supermarket tetap dapat beroperasi dengan penjagaan ketat.
Ia mengatakan, pemerintah mengadopsi pada penerapan lockdown yang diberlakukan di Belanda.
“Yang kita inginkan seperti di Netherland itu sekarang, kan lockdown namanya di sana, kita karantina wilayah namanya, jadi orang masih boleh berjalan, bahkan tadi cucu saya di sana masih jalan-jalan ke taman, tapi dijaga, enggak boleh jarak sekian,” ucap Mahfud.
Lebih lanjut Mahfud menjelaskan, penerapan karantina wilayah tersebut akan diajukan pemerintah daerah.
Menurutnya, PP yang dirancang akan diterapkan bagi daerah yang ingin melakukan karantina wilayah.
“Daerah masing-masing menentukan pilihan apa yang akan dibatasi, jenis-jenis apa, apakah harus belajar dari rumah, bekerja di rumah, apa dan sebagainya, itu nanti yang menentukan daerah masing-masing,” tuturnya.
“Oleh karena itu, disebut karantina wilayah bukan karantina nasional, tergantung kebutuhan, kan tidak semua wilayah atau kabupaten ingin melakukan karantina, ada yang tidak ingin itu, bagi yang ingin, ini aturannya,” sambung dia.
Hingga Minggu, pemerintah sudah menerima permintaan karantina wilayah dari Pemprov DKI Jakarta.
Surat tertanggal 28 Maret 2020 itu, kata Mahfud, sudah diterima Presiden Joko Widodo.
“Baru sampai hari ini, sudah minta kepada presiden untuk memberlakukan karantina wilayah DKI Jakarta dengan tetap memperhatikan hak-hak dasar dan kebutuhan dasar rakyat,” ujar Mahfud.(*/ris)
• Penjara Rusuh & Polisi Sibuk Mengatur Lockdown Akibat Wabah Corona, Mafia Italia akan Bangkit Lagi?
• Presiden Jokowi Minta Provinsi Lain Contoh Jateng Dalam Protokol Kesehatan Bagi Pemudik
• Cara Login dan Isi Sensus Penduduk Online 2020 di sensus.bps.go.id, Besok Terakhir
• BREAKING NEWS : Penjual Songkok Asal Kebumen Meninggal Dunia di Halte Trans Jateng Karangjati