Virus Corona Jateng
Cegah Penularan Virus Corona, 5 Desa di Pekalongan Tutup Akses dan Isolasi Wilayah
5 desa di Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, menutup akses masuk desa atau mengisolasi diri.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - 5 desa di Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan, menutup akses masuk desa atau mengisolasi diri.
Lima desa tersebut yaitu Desa Sampih, Jetaklengkong Jetak Kidul, Kwagean, dan Getas.
"Desa menerapkan ini tujuannya yaitu mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di desa," kata Camat Wonopringgo Tuti Haryati saat ditemui Tribunjateng.com seusai monitoring ke Desa Sampih, Senin (30/3/2020).
• BREAKING NEWS: Hasil Tes B2P2VRP 1 Warga Salatiga Positif Virus Corona, Pulang dari Amerika
• Nella Kharisma Tersipu Malu Ketika Dory Penabuh Gendang Didi Kempot Akan Nafkahinya dan Anak-anak
• Cara Login dan Isi Sensus Penduduk Online 2020 di sensus.bps.go.id, Besok Terakhir
• Ayu Ting Ting Aktif Main Badminton dan Voli Selama Tinggal di Rumah Saat Wabah Corona
Tuti mengungkapkan, sebelum menerapkan penutupan jalan desa pihaknya berpesan kepada kepala desa untuk perekonomian warga sampai terganggu.
Kemudian, sebelum dilakukan penutupan jalan-jalan masuk desa satgas sudah melakukan mapping terlebih dahulu.
"Antisipasi dampak ekonomi, saya meminta agar warganya jangan sampai kelaparan."
"Alhamdulillah, meskipun akses ini dibatasi keluar masuk warga tidak kekurangan sembako.
Karena setiap hari mobil-mobil sembako masuk seperti beras, telur, dan gas selalu datang memenuhi kebutuhan makanan pokok di desanya," ungkapnya.
Menurutnya, untuk pemudik dari luar kota di Kecamatan Wonopringgo memang banyak, oleh karena itu pihaknya membentuk Satgas Covid-19 untuk penanganan virus di desa yang ada di Kecamatan Wonopringgo.
"Tugas Satgas virus corona adalah mengedukasi warga yang baru datang, dengan SOP sebelum masuk desa dilakukan pengecekan suhu tubuh, cuci tangan pakai sabun, dan penyemprotan disinfektan."
"Untuk cara penyemprotan dan bahan-bahan yang digunakan disinfektan sudah mendapatkan edukasi dari Puskesmas Wonopringgo," ujarnya.
Tuti menjelaskan, langkah tersebut diambil sebagai tindak lanjut dari surat edaran dari Bupati Pekalongan.
Pihaknya telah mengumpulkan seluruh kepala desa terkait upaya pencegahan dan penanggulangan virus corona.
"Dana Desa kita anggarkan untuk penanggulangan seperti untuk pembuatan posko, kemudian untuk satgas yang piket di posko, pembelian sarana prasarana seperti pembelian APD dan yang lainnya."
"Berdasarkan SK dari PERMENDES dan PDIT realokasi APBDes Dana Desa 1 persen untuk penangan bencana, sedangkan untuk realoaksi APBDes terkait sarana dan prasarana juga Padat Karya Tunai dialihkan 15% untuk penanganan Covid-19," jelasnya.