PSIS Semarang
Manajemen PSIS Semarang Tunggu Arahan PSSI soal Perubahan Gaji Pemain dan Official
Adapun saat ini, tak ada kegiatan tim di Semarang, sebab para pemain saat ini diliburkan
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Manajemen PSIS Semarang tak mau gegabah memotong gaji pemain sebagai dampak dari penundaan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020 yang memakan waktu cukup lama, yakni hingga akhir Juni 2020.
Idealnya, kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akan mulai awal Juli mendatang.
Hal itu sesuai surat PSSI pada 27 Maret lalu, yang dikirimkan ke klub peserta mengenai kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2020 dalam status keadaan tertentu darurat bencana virus corona (Covid-19).
• Nella Kharisma Tersipu Malu Ketika Dory Penabuh Gendang Didi Kempot Akan Nafkahinya dan Anak-anak
• Penjara Rusuh & Polisi Sibuk Mengatur Lockdown Akibat Wabah Corona, Mafia Italia akan Bangkit Lagi?
• Ayu Ting Ting hingga Gigi, Artis-artis Ini Tak Malu Ikut Until Tomorrow Challenge, Lihat Foto Mereka
• Curhatan Camat Bantarkawung Brebes Sudah Lelah dan Memohon Pemudik Tak Pulang: Kasihanilah Kami
Ada enam poin dalam isi surat tersebut. Satu hal yang paling menarik yakni klub peserta boleh melakukan perubahan gaji pemain untuk periode bulan Maret, April, Mei, dan Juni yang dikategorikan sebagai force majeure.
"Klub Liga 1 dan Liga 2 dapat melakukan perubahan kontrak kerja yang telah ditandatangani atau disepakati antara klub dan pemain, pelatih dan offisial atas kewajiban pembayaran gaji di bulan Maret, April, Mei, Juni 2020 yang akan dibayarkan maksimal 25 persen dari kewajiban yang tertera di dalam kontrak kerja," demikian isi surat tersebut.
Merespon hal itu, General Manager PSIS, Wahyu "Liluk" Winarto mengatakan pihak manajemen tim Mahesa Jenar masih menunggu petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) perihal tersebut.
Disisi lain, manajemen juga belum melakukan pembahasan terkait isi surat dari PSSI terseburt.
"Soal itu kita belum putuskan, kita masih rapat manajemen dan mungkin kita berharap sih PSSI memberikan juklak juknisnya PSSI terkait hal itu," kata Liluk kepada Tribun Jateng di Semarang, Senin (30/3/2020) sore.
Lelaki yang hobi dengan burung kenari ini menyebut pihaknya tak mau salah langkah jika mengubah gaji pemain tanpa mendapat arahan yang jelas dari PSSI.
"Kita tidak mau klub ini jadi salah. Kita sebetulnya dengan PSSI mengeluarkan itu, PSSI juga kepengen mengarahkan secara detail. Petunjuk teknisnya. Jangan sampai kita salah langkah," jelasnya.
Adapun saat ini, tak ada kegiatan tim di Semarang, sebab para pemain saat ini diliburkan.
Sementara waktu, skuad besutan Dragan Djukanovic dijatah libur selama dua pekan. Namun, kemungkinan akan ada perpanjangan masa libur.
Praktis, tim PSIS terakhir kali melakukan aktivitas bersama-sama pada 23 Maret lalu, yakni saat pengukuran berat badan sebelum diliburkan selama dua pekan.
Dalam kesempatan terpisah, striker PSIS, Hari Nur Yulianto berharap segera ada pertemuan antara perwakilan pemain dan manajemen untuk membahas soal gaji pemain.
Ia mengaku, masih menunggu kabar dari manajemen terkait hal itu.
"Kalau dari manajemen belum ada pemberitahuan kontrak, termasuk rencana pembaruan gaji yang dibayarkan sebesar 25 persen. Belum ada pembicaraan apapun dengan semua pemain," jelasnya.