Berita Regional
Jenazah Pemuda dari Jakarta Terkatung-katung di Tasikmalaya, Petugas Puskesmas Khawatir Soal Corona
Jenazah pemuda berusia 21 tahun berasal dari Jakarta, terkatung-katung di dalam mobil ambulance di depan Puskesmas Tamansari
Jenazah Pemuda dari Jakarta Terkatung-katung di Tasikmalaya, Petugas Puskesmas Khawatir Soal Corona
TRIBUNJATENG.COM, TASIKMALAYA - Khawatir korban Virus Corona, jenazah pemuda dari Jakarta hanya didiamkan petugas puskesmas di Tasikmalaya.
Jenazah pemuda berusia 21 tahun berasal dari Jakarta, terkatung-katung di dalam mobil ambulance di depan Puskesmas Tamansari, Kota Tasikmalaya, Selasa (31/3/2020).
Informasi yang dihimpun Tribun, jenazah berangkat dari Jakarta memakai ambulance, Senin (30/3/2020) malam, dan tiba di Puskesmas Tamansari, Selasa (31/3/2020) dini hari sekitar pukul 02.30.
• BREAKING NEWS : 2 Warga Demak Tersambar Petir Saat Perjalanan Pulang dari Sawah, 1 Tewas Seketika
• Kisah Aiptu Endang Rahman Jadi Bidan Dadakan Bantu Ika Melahirkan di Mobil Patroli Polisi
• Wali Kota Hendi Akan Tambah Durasi Waktu Penutupan Jalan Protokol di Semarang Jadi 24 Jam
• BREAKING NEWS: Tanggul Sungai Bodri Kendal Rembes, Puluhan Keluarga Diungsikan
Namun jenazah pemuda warga Kampung Gobras, Tamansari, itu dibiarkan petugas Puskesmas tetap berada di mobil ambulance.
Diduga petugas khawatir jenazah tersebut korban virus corona.
Barulah sekitar pukul 09.30 WIB, petugas dari Dinas Kesehatan Kota datang ke lokasi sambil membawa ambulance.
Jenazah pun kemudian dibawa ke RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota, Uus Supangat, menyebut di tengah kesibukannya menangani penyebaran virus corona, tiba-tiba ada telepon yang mengabarkan adanya jenazah di depan Puskesmas Tamansari.
"Petugas berikut ambulance dikirim ke lokasi.
Jenazah pun langsung dibawa ke rumah sakit. Pemulasaraan dilakukan dengan prosedur terpapar covid-19," ujar Uus.
Ia mengaku, pihak keluarga menyebut pria asal Jakarta itu meninggal karena penyakit biasa.
Pihak keluarga menyebut korban tidak sempat diperiksa di Jakarta dan langsung dibawa ke Tasikmalaya.
Tujuan dibawa ke Puskesmas untuk diperiksa.
Selain jumlah petugas Puskesmas terbatas, juga tak memiliki APD sehingga tak berani menindak jenazah.