Berita Korea Utara
Kim Il-soon: Anak Lihat Potongan Lengan hingga Mayat Tahanan Politik Dijadikan Pupuk Tanah Gersang
Kabar terkini, Korea Utara diduga telah menggunakan tubuh tahanan politik sebagai pupuk untuk menanam tanaman bagi penjaga fasilitas kamp
"Saat dunia sedang berjuang untuk mengatasi krisis COVID-19, rezim Kim Jong-un terus melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan, dengan brutal dan mengorbankan rakyatnya sendiri," tambah Greg Scarlatoiu.
Dalam laporannya yang baru di kamp, HNRK menggambarkan bagaimana tahanan yang sudah mati dibaringkan di lubang yang dangkal, digali dengan terburu-buru dan hanya ditutupi dengan lapisan tanah yang tipis.
Namun, jika terlalu banyak yang mati, para tahanan yang masih hidup 'menggali lubang sebesar rumah' untuk kuburan massal, kata nona Kim saat bersaksi.
Sayuran yang ditanam, tambahnya, diberikan kepada para penjaga kamp dan keluarga mereka, dan termasuk kubis, lobak, dan bayam.
Kamp konsentrasi Kaechon, juga dikenal sebagai kamp pendidikan ulang nomor satu, berdiri sekitar 50 mil di utara Pyongyang, dan diperkirakan menahan antara 2.000 dan 6.000 tahanan.
Meskipun kondisi brutal di dalam temboknya, kamp itu sebenarnya adalah salah satu tempat di mana orang-orang dikirim untuk kejahatan yang kurang serius.
Seorang mantan tahanan, Lee Soon-ok, mengatakan kepada komite pemerintah AS pada tahun 2002 bahwa tahanan menghadapi 18 jam hari kerja, berbagi satu toilet antara 300 orang, dan memakan tikus mentah untuk makanan.
Pejabat Terinfeksi Corona Ditembak
Karena diduga terinfeksi virus corona, seorang pejabat Korea Utara (Korut) yang sedang menjalani karantina dieksekusi tembak mati.
Pejabat korea ditembak mati karena yang bersangkutan dikabarkan pergi ke pemandian umum.
Pejabat bidang perdagangan itu ketahuan dan ditangkap.
Dia dieksekusi di lokasi pemandian oleh otoritas negara komunis tersebut.
Si pejabat yang tidak disebutkan identitasnya itu langsung dikarantina setelah kembali dari perjalanan di China, dilansir Donga via Daily Mirror Kamis (13/2/2020).
Begitu petugas pemerintahan Korea Utara itu ketahuan pergi ke pemandian umum, dia segera diseret dan ditembak mati.
Sedangkan pejabat lain yang bekerja di Badan Keamanan Nasional Korea Utara diturunkan jabatannya di pertanian karena diam-diam melakukan perjalanan ke China.