Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Soal Masker di Tempat Umum, Kenapa Warga di Berbagai Negara Ada yang Pakai dan Tidak? Ini Ulasannya

Sejak awal mula wabah virus corona, warga di beberapa negara telah sepenuhnya mengenakan masker. Siapa pun yang tidak mengenakannya menjadi paria sosi

Editor: m nur huda
Asahi Shimbun
Kebiasaan orang Jepang mengenakan masker saat keluar rumah sekarang bisa menghindarkan dari virus corona. 

TRIBUNJATENG.COM - Sejak awal mula wabah virus corona, warga di beberapa negara telah sepenuhnya mengenakan masker, dan siapa pun yang kedapatan tidak mengenakannya berisiko menjadi paria sosial.

Ketika Anda bepergian keluar rumah tanpa mengenakan masker di Hong Kong, Seoul atau Tokyo, maka Anda akan mendapat tatapan heran.

Namun di belahan dunia lain, dari Inggris dan Amerika Serikat hingga Australia dan Singapura, bepergian dengan wajah telanjang masih bisa ditolerir.

Mengapa warga beberapa negara mengenakan masker sementara yang lain menghindarinya?

Mulai Kamis 2 April, WNA Dilarang Masuk Maupun Transit di Indonesia untuk Cegah Corona

Peserta Ijtima Jemaah Tabligh PDP Corona Asal Magelang Meninggal

Telkomsel Bebaskan Kuota Data untuk Akses Situs Resmi Corona atau COVID-19 Indonesia

Update Corona 1 April 2020: Di Italia Dalam 4 Jam 837 Orang Meninggal, Total di Dunia 854.608 Kasus

Jenazah ODP dari Jakarta Telantar 7 Jam di Depan Puskesmas Tasikmalaya

Hal ini bukan hanya berkaitan dengan arahan pemerintah dan saran medis - namun juga tentang budaya dan sejarah.

Namun, saat pandemi ini memburuk apakah hal itu akan berubah?

Kata pemerintah tentang masker

Sejak wabah virus corona bermula, arahan resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah sangat jelas.

Hanya ada dua jenis orang yang harus mengenakan masker: mereka yang sakit dan menunjukkan gejala Covid-19, dan mereka yang merawat orang yang terduga terinfeksi virus corona.

Lainnya tidak perlu mengenakan masker, dan ada beberapa alasan mengenai hal itu.

Salah satuya adalah bahwa masker itu dipandang bukan sebagai perlindungan yang bisa diandalkan, mengingat penelitian saat ini menunjukkan virus menyebar melalui tetesan ludah dan kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.

Jadi, masker bisa melindungi Anda, namun hanya dalam situasi tertentu seperti ketika Anda berada dalam jarak dekat dengan orang lain di lokasi di mana seseorang yang terinfeksi kemungkinan bersin atau batuk di dekat wajah Anda.

Ini sebabnya para ahli mengatakan sering mencuci tangan dengan sabun dan air jauh lebih efektif.

Tanpa masker, membutuhkan perhatian khusus untuk menghindari kontaminasi tangan dan itu bisa menimbulkan rasa aman yang keliru.

Namun di beberapa bagian Asia setiap orang sekarang memakai masker dalam kehidupan sehar-hari - ini dipandang lebih aman.

Di China daratan, Hong Kong, Jepang, Thailan dan Taiwan, asumsi luas yang diterima masyrakat bahwa siapa saja bisa menjadi pembawa virus, bahkan orang yang sehat.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved