Virus Corona Jateng
60 Ribu Pemudik Tangerang & Banten Masuk Jateng Lebih Awal saat Wabah Corona, Terbanyak ke Wonogiri
Dirlantas Polda Jateng, Kombes Pol Subandrya mengungkapkan, ada sekitar 60 ribu pemudik dini masuk ke Jateng selama masa darurat virus corona.
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Para buruh pabrik yang bekerja di kawasan industri Kota Tangerang, Banten terpaksa mudik lebih awal pada April 2020 ini karena virus corona Covid-19 kian meluas.
Para buruh dari Tangerang saat ini memutuskan pulang kampung ke Semarang, Demak, maupun Jepara dengan menumpang bus PO Bejeu.
Petugas agen tiket PO Bejeu, Ernawati mengaku, terdapat enam armada bus Bejeu trayek Tangerang - Semarang - Jepara yang disewa oleh pemilik pabrik untuk memulangkan semua buruh ke Jateng.
• Israel dan Palestina Kompak Bersatu Perangi Pandemi Virus Corona
• Liciknya Anggota KKB Papua Bisa Menyusup ke Freeport dan Tembak Mati Karyawan
• PSSI Hentikan Kompetisi, Manajeman PSCS Cilacap Liburkan Pemain Sampai Juni
• Karangan Bunga Dukungan bagi Bupati Banyumas Setelah Kuburkan Pasien Corona Berdatangan
Erna, panggilannya, menuturkan, Lonjakan penumpang begitu terasa sejak dua minggu terakhir.
Rata-rata, mereka kembali ke Semarang dan Jepara.
"Dua minggu terakhir, kapasitas bus 36 kursi dari Tangerang ke Semarang - Jepara, full semua."
"Penumpangnya penuh dari kalangan buruh karena mayoritas pabrik di sana sudah diliburkan karena ada virus corona," kata Erna saat dikontak Tribun Jateng, Kamis (2/4/2020)
Menurut Erna, jumlah buruh yang dipulangkan menggunakan armadanya sudah mencapai 1.200 orang lebih.
Dia mengatakan, armada bus PO Bejeu tiap hari bolak-balik Tangerang - Jepara untuk menjemput para buruh.
Mereka diturunkan di beberapa titik tujuan, antara lain, Kendal, Semarang, Demak, Kudus, dan Jepara.
Pihaknya mengaku tidak menurunkan penumpang di satu titik.
Sebab, jika didrop di satu tempat, penularan virus jadi beresiko.
"Kan kita berusaha menghindari kerumunan sesuai arahan pemerintah pusat."
"Namun, sebagian besar buruh turun di Semarang dan Jepara (tujuan akhir)," jelasnya.
Di luar lonjakan itu, Erna sebenarnya masih mengeluhkan minimnya orderan.
Seharusnya, kata dia, momentum bulan ini bisa meraup untung berlipat karena berbarengan dengan libur panjang anak sekolah.