Virus Corona Jateng
Desa di Banyumas Ini Siap Terima Jenazah Pasien Corona yang Ditolak, Ganjar Beri Apresiasi
Kabupaten Banyumas menjadi sorotan setelah video penolakan jenazah corona atau Covid-19 viral di media sosial. Ganjar apresiasi kades yang menerima
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: m nur huda
Pada 15 Maret 2020 pula dirujuk ke rumah sakit Margono Soekarjo Purwokerto.
"Kondisi pasien saat ini dalam keadaan sehat-sehat saja dan dirawat di RSMS," ujar Bupati Banyumas, Achmad Husein kepada TribunBanyumas.com, dalam siaran video Rabu (1/4/2020).
Sebelumnya diberitakan bahwa di Banyumas sudah ada 4 orang positif covid-19, adapun rekapannya adalah sebagai berikut.
PDP positif corona 01, adalah seorang laki-laki berumur 46 tahun, dengan alamat KTP asal Purwokerto Lor, Kecamatan Purwokerto Timur.
Riwayat perjalanan pasien, diketahui bahwa seminggu sebelum datang ke RS Margono Soekarjo pasien baru saja bepergian ke Solo.
Setelah itu pasien menginap di Solo dan dilanjutkan dengan outbound di Ungaran.
Pasien 01 telah meninggal dunia, dan telah dikebumikan.
Selanjutnya adalah PDP positif covid-19 nomor 02 adalah seorang laki-laki berumur 58 tahun berasal dari Kecamatan Sumpiuh yang merupakan tamu dari Bekasi.
Pada tanggal 13 Maret 2020, menghadiri sebuah acara di Jakarta.
Kemudian pulang ke Sumpiuh, pada 14 Maret 2020 untuk menengok saudaranya.
Hingga akhirnya pada 15 Maret yang bersangkutan merasa sakit dan masuk ke Puskesmas dan langsung dirujuk ke RSUD Banyumas.
Kemudian adalah PDP positif covid-19 nomor 03 berjenis kelamin laki-laki dan berumur 17 tahun berasal dari Ajibarang yang merupakan seorang pelajar.
Pelajar tersebut sekolahnya di SLTA diluar Banyumas.
Berdasarkan riwayat perjalanan pasien bahwa sebelum 13 Maret 2020 yang bersangkutan melaksanakan study tour ke Bali.
Selanjutnya adalah PDP positif covid-19 nomor 04 adalah seorang pasien berjenis kelamin perempuan berumur 53 tahun asal Purwokerto Utara.
Berdasarkan riwayat perjalanan diketahui bahwa pada 24 Februari 2020 pasien sempat melakukan perjalanan ke Solo.
Kemudian pada 9 Maret 2020 pasien muncul gejala, dan masuk ke salah satu rumah sakit swasta di Purwokerto pada 18 Maret 2020.
Pasien dirujuk ke RS Margono Soekarjo pada 20 Maret 2020.
Hingga akhirnya pada 20 Maret 2020 pasien lalu dirujuk ke RS Margono Soekarjo dan pada 24 Maret 2020 dinyatakan meninggal dunia.
Hasil tes swab keluar pada 27 Maret 2020 dan mengatakan jika pasien itu telah positif-19.
"Saya selalu berpesan kepada masyarakat Banyumas, untuk jaga jarak dengan siapapun minimal sejauh 1.8 meter dan jangan menyentuh wajah jika belum yakin tangan sudah steril," tambahnya.
Oleh karena itu sterilkan terlebih dahulu dengan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
Jangan mendekati kerumunan massa atau kumpulan orang.
Tingkatkan kekebalan tubuh dengan istirahat yang cukup, olahraga, berjemur dibawah sinar matahari, perbanyak air putih, sayur-sayuran dan buah-buahan.
"Jangan lupa agar hati tetap tenang dan sabar," pungkas bupati. (Tribun Jateng/Mamdukh/ Jti)
• Gadis Pengemudi Mobil yang Mabuk Tabrak Pria Hingga Tewas, Malah Selfie Merasa Tak Bersalah
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Pamit Pergi ke Kebun, Kadiarjo Katam Ditemukan Meninggal Dunia