Wabah Virus Corona
Suasana Lockdown di Italia Diceritakan Geolog yang Tengah Hamil 8 Bulan
Tengah hamil 8 bulan, Valentina ceritakan suasana saat lockdown di Italia.
Penulis: non | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Tengah hamil 8 bulan, Valentina menceritakan suasana lockdown di Italia.
Sebanyak hampir 16 juta orang telah dikarantina secara efektif di Italia.
Italia kini menjadi salah satu negara dengan dampak terburuk pandemi virus corona.
Pusat-pusat keramaian menjadi sepi dan masyarakat seantero Italia kini dikarantina di rumah.
• Viral Ojol 59 Tahun Antar Penumpang Purwokerto-Solo Sejauh 230 Km, Tertipu hanya Ditinggali Sandal
• Kepergok Berduaan di Kamar dengan Mahasiswa, Wanita Hamil Ini Ngaku Mau Bunuh Diri
• Najwa Shihab Skakmat Yasonna Laoly soal Napi Koruptor Bebas Dampak Virus Corona: Cek Setya Novanto
• Luhut Pandjaitan Dapat Bisikan Kabar Baik dari Ilmuwan : Prediksi Corona di Indonesia Berakhir April
Toko kelontong dan obat-obatan kini berhenti beroperasi sementara.
Acara olahraga dan pertemuan publik semuanya dihentikan.
Meski begitu, banyak orang Italia menunjukkan rasa solidaritas yang luar biasa.
Mereka menjaga semangat negara itu dari balkon-balkon rumah mereka.
Video-video dari kota seperti Napoli dan Siena bermunculan.
Menunjukkan warga Italia bernyanyi bersama tetangga mereka dari bibir balkon rumah.
Video-video ini mencerminkan ketahanan dan ikatan selama menghadapi kesulitan.
Hal itu membuat netizen di seluruh dunia sangat tersentuh.
Media daring UNILAD menghubungi salah satu di antara warga Italia yang sedang mengalami lockdown.
Valentina, ahli geologi yang kini tengah hamil 8 bulan ini dikarantina di Roma.
Ia pun tidak dapat mengunjungi keluarganya di kota asalnya, Siena di Provinsi Tuscany.
Meski tak bisa berada di sana, Valentina mengaku bangga akan kampung halamannya itu.
Terutama bagi para penghuni kota Siena atas kekuatannya yang dipuji masyarakat seluruh dunia.
Salah satunya dari rekaman video warga Siena saling berbalas menyanyikan lagu Canto della Verbena (Ketika Siena Tertidur) kepada tetangga mereka melalui balkon.
Video tersebut membuat kota Siena menjadi viral.
Valentina juga ikut membagikan video tersebut.
Kepada UNILAD, Valentina mengungkapkan apa arti lagu tersebut baginya.
Serta bagaimana pentingnya hal itu bagi orang-orang di kota di Tuscan itu.
"Lagu Canto della Verbena seperti lagu kota yang sering dinyanyikan seperti 'mantra' selama periode Palio.
Itu membuatku merinding setiap kali aku mendengarnya.
Itu hanya mengingatkan kita betapa bangganya kita terhadap kota kecil kita.
Orang sering mengubah kata-kata nyanyian ini menjadi ejekan atau mengolok-olok saingannya.
Kali ini lagu itu digunakan untuk bersatu melawan Covid-19 dan itu membuatku merinding.
Sebuah pelajaran kemanusiaan untuk semua orang," tutur Valentina.
Setelah membagikan video tersebut pada 12 Maret, Valentina tidur dengan 100 like pada postingannya.
Keeseokan harinya, ia terbangun dengan 35.000 like.
Hingga saat ini video tersebut telah ditonton lebih dari 5 juta kali.
Meskipun Valentina masih merasa kesulitan untuk mejawab banyak pertanyaan di dunia maya, pengalaman ini memberinya perspektif baru dengan mengapresiasi para influencer.
Dia senang melihat cinta yang ditunjukkan orang-orang di seluruh dunia untuk Sien dan Italian pada umumnya.
"Hal ini memberi saya kesempatan untuk melihat berapa banyak orang di seluruh dunia mencintai kota saya, dan Italia.
Dan bahkan dalam masa sulit seperti ini, orang-orang berkata,
“Oh, ketika ini semua sudah selesai, saya ingin kembali ke Siena!”
Ini memberi saya banyak harapan, dan tentu saja saya bangga menjadi orang Italia dan Senese (sebutan untuk warga Siena)."
Meskipun kini dirinya dan keluarga dipisahkan lebih dari jarak 140 mil jauhnya.
Valentina terhibur akan semangat yang ditunjukkan warga Siena dengan menunjukkan kekuatan.
"Dari sini, saya bisa merasakan bahwa semangat Senese masih kuat -
ini adalah semangat kami sejak dulu.
Di abad pertengahan kami dikejutkan oleh wabah saat membangun katedral.
Dan katedral kami masih kuat hingga hari ini, terlepas dari pengorbanan penduduk.
Orang-orang Siena terbiasa menguatkan satu sama lain dalam setiap 'contrada'
Pada periode apa pun berkat tradisi Palio, dan saya kira dalam masa sulit ini keinginan mereka untuk berjuang semakin kuat.
Kami terkenal di seluruh dunia untuk Palio dan persaingan internal di dalam distrik kota.
Namun kami selalu siap untuk menjatuhkan 'senjata' kami untuk menopang seluruh kota.
Ini adalah cerminan kecil apa yang terjadi di seluruh Italia.
Di mana politisi harus bersatu untuk melawan virus dan menempatkan kesehatan di atas segalanya.
Kupikir solidaritas adalah kualitas Italia yang istimewa, dan saya bangga akan hal itu," tandas wanita yang berprofesi geolog itu.
Palio yang dimaksud Valentina adalah pacuan kuda spesial yang digelar di alun-alun pusat kota Siena.
Pacuan kuda bersejarah ini identik dengan Siena, dilakukan setiap musim panas.
Perlombaan ini sudah dilakukan sejak ratusan tahun lalu, tepatnya tahun 1633.
Menariknya lagi, sampai saat ini, acara pacuan kuda ini masih dilakukan seperti di masa lalu.
Setiap tahun, pacuan kuda ini diadakan 2 kali yaitu tanggal 2 Juli dan 16 Agustus.
Belum diketahui apakah tahun ini akan digelar mengingat kondisi pandemik corona.
(tribunjateng/non)
• Viral Penjual Nasi Goreng Kocak Tanyakan Virus Corona Keluar Jam Berapa kepada TNI
• Jokowi Tak Melarang Mudik, Wali Kota Solo: Mumet Aku, Harus Ada Aturan Tegas
• Nikahi Pria 23 Tahun Lebih Tua, Sarai Dianggap Wanita Simpanan Sugar Daddy
• Ada Kategori Baru Terkait Virus Corona: OTG Orang Tanpa Gejala, Siapa Termasuk di Dalamnya?