Berita Solo
Emak-emak Pemudik di Solo Ngamuk saat Didatangi Satgas Covid-19, Rudy: Jangan Remehkan Petugas!
Viral video berisi orang yang diduga pemudik marah-marah saat didatangi satgas Covid-19 di Kota Solo, Jawa Tengah.
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Viral video berisi orang yang diduga pemudik marah-marah saat didatangi satgas Covid-19 di Kota Solo, Jawa Tengah.
Perempuan dalam video tersebut tak terima saat petugas memintanya untuk membuat surat pernyataan bersedia karantina mandiri.
Dalam video tersebut terlihat seorang wanita yang diduga pemudik dari Jakarta marah-marah kepada petugas.
• Viral Ojol 59 Tahun Antar Penumpang Purwokerto-Solo Sejauh 230 Km, Tertipu hanya Ditinggali Sandal
• Update Corona 5 April 2020 Dunia: Indonesia Peringkat 37 Persis di Bawah Arab Saudi
• Jokowi Tak Melarang Mudik, Wali Kota Solo: Mumet Aku, Harus Ada Aturan Tegas
• Dibully di Medsos, Yasonna: Bahasanya Jauh dari Adab Ketimuran, Sangat Mundur
Peristiwa ini terjadi di wilayah Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah.
Wanita tersebut tidak terima saat petugas mendatanginya untuk mendata.
Di dalam video juga terlihat wanita ini menyebut jika petugas bertindak secara berlebihan.
Dia mengaku sebagai warga asli dan tidak perlu diperlakukan seperti ini, bahkan dia menyuruh petugas untuk memanggilkan wali kota.
Tanggapan Wali Kota terkait hal ini Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku kecewa, seharusnya pendatang dari zona merah bersedia mengikuti aturan.
“Siapapun yang pulang ke Solo kalau ada pendataan mohon untuk ditanggapi dengan baik, karena virus corona ini jangan dipandang remeh, jangan dipandang enteng, dan petugas yang datang jangan diremehkan.
Petugas itu tujuannya baik,” kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo.
Apalagi wilayah Sondakan sendiri masih nol dalam kasus pasien positif corona, maka pemerintah sangat ketat dalam memberlakukan aturan karantina bagi pendatang.
Para pemudik yang akan datang ke Solo harus mau mematuhi aturan jika tidak mau dijemput paksa untuk dikarantina di fasilitas pemkot.
Mumet Aku!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memutuskan tidak ada larangan mudik dari pemerintah pusat di tengah pandemi corona ini.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menuturkan, keputusan itu berpotensi menyulitkan meski Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah menyiapkan lokasi karantina pemudik yang tiba di wilayahnya.
"Mudah-mudahan para pemudik tidak pulang kalau pak Jokowi tidak melarang mudik, jadi mumet aku, harus ada aturan tegas," tutur Rudy, Sabtu (4/4/2020).
Rudy menyarankan supaya ada larangan mudik yang tegas guna memutus mata rantai virus Corona.
"Kalau ada ketegasan para pemudik untuk tidak perlu mudik tahun inilah," katanya.
Orang nomor satu di Solo itu mengatakan karantina wilayah zona merah dan pemberian tunjangan hari raya (THR) bagi karyawan yang tidak mudik mungkin bisa diaplikasikan.
"Kebijakan dari pemerintah pusat bagi karyawan di perusahaan besar, kalau di karantina mandiri, gaji jangan dipotong, kalau mudik tidak diberi THR, nanti juga tidak mudik," ucap Rudy.
"Sekalian membuat sedikit ekstrem paling dimarahi para buruh," imbuhnya membeberkan.
Meski begitu, Pemkot Solo telah mengantisipasi kedatangan pemudik di Kota Solo dengan menyiapkan lokasi khusus karantina mandiri.
Graha Wisata Niaga, Dalem Joyokusuman, dan Dalem Priyosuhartan menjadi lokasi yang disiapkan.
Penyiapan sekat dan tempat cuci tangan sedang diupayakan supaya ketiga lokasi tersebut bisa segera digunakan.
"Tinggal menyiapkan tempat cuci tangan, tempat wudhu, dan sekat yang lainnya sudah siap," kata Rudy.
"Kapasitasnya untuk di Dalem Joyokusuman sekitar 70 orang, dan Dalem Priyosuhartan kurang lebih 39 orang," tandasnya. (kompastv)
• Suara Benda Jatuh di Atap Rumah saat Malam Hari, Ternyata Bayi Baru Lahir Dibuang Ibunya
• Ini Daftar Harga HP Xiaomi Bulan April 2020 Lengkap dengan Spesifikasinya
• Heboh Foto Kim Soo Hyun dan Rossa Menikah, Dian Sastro Ikut Terpancing
• Paramotor Penyebar Pamflet Bahaya Corona Tegal Mendarat Darurat di Pohon