Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Ganjar Serukan Gerakan 35 Juta Masker Kain di Jateng, Lawan Penjual Masker Harga Tinggi

World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia menganjurkan agar masyarakat menggunakan masker

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muslimah
Istimewa
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memimpin rapat koordinasi terkait Covid-19 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia menganjurkan agar masyarakat menggunakan masker.

Anjuran ini diikuti Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan melakukan Gerakan 35 Juta Masker.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, dalam siaran pers menyatakan gerakan ini untuk menggerakan warga Jateng agar memakai masker untuk melindungi diri dan orang lain dari penularan virus corona Covid-19.

"Gerakan 35 Juta Masker ini merupakan simbolisasi bahwa 35 kabupaten kota di Jateng serentak sepakat memproduksi masker besar-besaran," ucapnya, Senin (6/4/2020).

Di Kelurahan, Ojol yang Ditipu saat Antar Penumpang Purwokerto-Solo Kaget: Sudah Banyak Ojol Lain

Kondisi Terkini PM Inggris Boris Johnson yang Terpapar Corona, Gejala Covid-19 Makin Serius

Viral Ojol 59 Tahun Antar Penumpang Purwokerto-Solo Sejauh 230 Km, Tertipu hanya Ditinggali Sandal

Kabar Gembira di Tengah Pandemi Corona, Pemerintah Umumkan Aturan Tentang THR, Simak Selengkapya

Gerakan ini sekaligus mengajak seluruh penjahit, pengusaha konveksi, balai latihan kerja (BLK), pedagang kain, dan desainer untuk membuat masker murah.

Masker ini dibuat dari kain dengan desain yang beraneka ragam.

"Coba hitung kalau membuat 35 juta masker, ekonomi Jateng akan bergerak.

Berapa jumlah BLK di Jateng, juga jadi usaha ibu-ibu PKK, konveksi, maupun yang tidak memiliki usaha. Kita nanti akan melihat ketika keluar, semua orang memakai masker," terangnya.

Gubernur meminta masyarakat menaati agar memakai masker kain. Masker bedah dan masker peruntukan ruang isolasi (N95) hanya untuk tenaga medis.

Gerakan ini, kata dia, sekaligus untuk melawan para pedagang masker yang semena-mena menetapkan harga tinggi. Masker kain harganya lebih murah antara Rp 2.000 hingga Rp 3.000.

"Setiap masyarakat yang keluar rumah harus pakai masker, dengan cara itu maka bisa melindungi. Tolong ini dipatuhi," tandasnya.

Meski demikian, jika pemerintah pusat menetapkan pembatasan sosial berskala besar dengan darurat sipil, pihaknya sudah siap melaksanakan.

Untuk diketahui, sampai hari ini, ada 120 kasus positif Covid-19 di Jateng. Dengan rincian, 88 kasus positif masih dirawat, sembuh 14 kasus, dan meninggal 18 kasus.

Sementara, ODP (Orang Dalam Pemantauan) sebanyak 14.846 kasus dan 460 PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang masih dirawat di RS.(mam)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved