Pembunuhan Sadis Anak Angkat
Anak Angkat Bunuh Balita dan Tebas Ibunya Sering Bertapa di Pohon Besar : Seharian Asah Parang Saja
Senin (6/4/2020) sore sekitar pukul 17.00 WITA, pelaku yang baru saja pulang dari kebun tanpa alasan yang jelas mengamuk usai tiba di rumah.
Anak Angkat Bunuh Balita dan Tebas Ibunya Sering Bertapa di Pohon Besar : Seharian Asah Parang Saja
TRIBUNJATENG.COM - Pembunuh balita dan tebas ibu angkat dikenal warga sering bertapa di sebuah pohon besar.
Walau pihak kepolisian telah berhasil mengamankan Jhon Nome (30) pelaku pembunuhan sadis di Desa Teas, Kecamatan Noebeba, Kabupaten TTS, namun hingga kini motif dari kasus tersebut belum terungkap.
Pelaku yang sementara ditahan pihak Polres TTS belum mau mengungkap latar belakang dari aksi sadisnya tersebut.
• Pengakuan Penggali Kubur Jenazah Pasien Virus Corona: Ketika Ambulans Tiba, Jantung Berdegub Cepat
• Temuan Para Ilmuwan Terbaru Ada 5 Kelemahan Virus Corona dan Karakteristiknya
• Bisnisnya Kena Imbas Virus Corona, Daniel Mananta: Mungkin Masih Bisa Nafas 6 Bulan ke Depan
• Cara Membuat Wedang Jahe, Temulawak dan Kunyit Asam untuk Tingkatkan Imun Tubuh Cegah Virus Corona
Untuk diketahui, Senin (6/4/2020) sore sekitar pukul 17.00 WITA, pelaku yang baru saja pulang dari kebun tanpa alasan yang jelas mengamuk usai tiba di rumah.
Pelaku yang membawa parang sempat terlibat aduh mulut dengan korban Yuliana Beis (65), ibu angkatnya yang sementara menyuapi cucunya Gusto Talan (1) yang saat itu sementara sakit.
Tanpa banyak tanya, pelaku langsung menebas kepala korban Gusto dengan parang hingga tewas ditempat.
Sementara korban Yuliana, yang merupakan anak angkat pelaku mengalami luka parah pada bagian kepala dan lehernya akibat tebas parang pelaku.
Informasi yang berkembang di Desa Teas menyebut jika pelaku mengalami ganggu mental. Pelaku diketahui sempat merantau ke Kabupaten TTU.
Namun karena sering berbuat onar, oleh pihak kepolisian Polres TTU pelaku diantar ke Desa teas ke rumah korban, Yuliana.
"Dia itu agak mengong (gangguan mental) di TTU dia buat onar makanya pihak kepolisian antar pulang dia ke sini di atas tahun 2019," ungkap Kades Teas, Melianus Sabat, Selasa (7/4/2020) sore.
Informasi yang didapat POS-KUPANG.COM dari pelayat yang melayat ke rumah duka menyebutkan jika pelaku diduga melakukan petapaan di pohon besar yang berada di atas bukit.
Pelaku diduga menjadikan korbannya sebagai tumbal.
"Kakak, dia (pelaku) satu hari sebelum kejadian ini sudah asah terus parangnya.
Seharian dia kerjanya hanya asah parang saja.