Unissula Semarang
Lima Nilai Inti di Fakultas Ini Akan Mengantarkanmu Menjadi Pribadi Handal
Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) adalah salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka di Indonesia.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) adalah salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka di Indonesia.
Kampus yang berada di Jalan Raya Kaligawe Km 4 Semarang ini berkomitmen untuk menjawab tantangan global.
Dengan pengalaman lebih dari 58 tahun berkiprah di dunia pendidikan, saat ini Fakultas Ekonomi Unissula telah menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terbaik di Indonesia.
Selain fasilitas yang lengkap dan serta didukung suasana kampus yang nyaman, ada banyak alasan lain kamu harus kuliah di Fakultas Ekonomi Unissula ini.
Jika kamu orangnya suka dengan angka dan bercita-cita menjadi seorang pegawai bank, pegawai pajak, ekonom, atau bahkan pemimpin masa depan maka tidak ada salahnya menyimak lima fakta yang bisa dijadikan alasan kamu untuk kuliah di kampus ini. Simak ya:
1. Dosen Berpengalaman
FE Unissula didukung oleh dosen-dosen berkualitas terdiri dari para guru besar, doktor dan master.
Salah satu hal yang membanggakan yakni fakultas ini memiliki lima guru besar yang terdiri dari Dekan Prof Olivia Fachrunnisa SE MSi PhD, Prof Dr Tatiek Nurhayati MM, Prof Dr Wuryanti K MM, Prof Dr Ibnu Khajar SE MSi, dan Prof Dr Widodo SE MSi.
Hal ini bisa menjadi gambaran nyata betapa sangat berkualitasnya fakultas ini.

2. Lima Nilai Inti
Para mahasiswa akan dibekali dengan kemampuan digital untuk menjadi praktisi bisnis profesional atau membangun business startup yang berwawasan global dan memiliki karakter Islami dengan lima nilai inti yaitu cooperation, leadership, innovative, fairness dan amanah, yang disingkat menjadi Choolifah.
Dengan memiliki lima nilai inti tersebut para mahasiswa akan siap untuk menjadi pribadi pribadi yang handal dan tetap survive di percaturan global.
Atmosfer akademik dibangun berlandaskan pada tiga budaya dasar
Pertama, Budaya Akademik Islami (merekonstruksi ilmu pengetahuan berdasarkan iman dan taqwa, ilmu pengetahuan dan teknologi).
Kedua, budaya cyber (digitalisasi kampus) dan ketiga, budaya bahasa internasional (bahasa Inggris dan Arab).