Virus Corona Jateng
Desa Sadar Corona Ujungnegoro Batang Sediakan Ruang Karantina Khusus Pemudik
Beberapa peraturan sesuai protokol kesehatan pun dilakukan seperti siapapun yang masuk desa terutama para pemudik akan disemprot disinfektan.
Penulis: dina indriani | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Dengan semakin mewabahnya virus corona membuat sebagian besar masyarakat semakin sadar akan bahaya akan virus yang berasal dari Wuhan itu.
Seperti di Desa Ujungnegoro, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Pemerintah Desa setempat dan warga kompak dan saling bekerjasama dalam mencegah virus corona dengan membuat Desa Sadar Corona Ujungnegoro.
Beberapa peraturan sesuai protokol kesehatan pun dilakukan seperti siapapun yang masuk desa terutama para pemudik akan disemprot disinfektan terlebih dahulu.
• Ini Permintaan Terakhir Glenn Fredly ke Manajer 3 Hari Sebelum Meninggal
• Viral Mimpi Mbah Sumardi Daun Leben Jadi Obat Virus Corona, Ini Tanggapan KPHP
• 150 Anggota Keluarga Kerajaan Arab Saudi Dinyatakan Positif Corona, Ini Kondisi Raja Salman
• Viral Suami Dilabrak Istri Gegara Mandi dengan Si Rambut Panjang, Malah Cengengesan
Selain itu juga mewajibkan untuk mencuci tangan di tempat cuci tangan berupa wastafle portable.
Kepala Desa Ujungnegoro, Absah Erviana mengatakan upaya dalam mencegah virus corona adalah dengan mengajak kerjasama antara perangkat desa dan seluruh RT untuk sama-sama memahami bahaya virus corona.
Kemudian sosialisasi keliling kepada warga tentang pencegahan virus corona dan social distancing.
"Penyemprotan disinfektan serentak sudah dilakukan, juga sosialisasi keliling setiap hari pada siang dan malam hari agar warga semakin paham dan mengerti," tuturnya kepada tribunjateng.com, Jumat (10/4/2020).
Sedangkan untuk para pemudik yang merupakan warga desa setempat, diwajibkan untuk melapor ke posko kesehatan yang telah disediakan.
Di posko tersebut para pemudik akan dilakukan berbagai pemeriksaan awal seperti pengecekan suhu tubuh, data pemudik, dan edukasi mengenai isolasi mandiri dan social distancing.
"Kami telah menyediakan ruang khusus karantina dengan kapasitas 20 orang bagi para pemudik sehingga para pemudik yang baru saja tiba wajib dikarantina selama 14 hari," jelasnya.
Dengan adanya Desa Sadar Corona juga disambut baik oleh warga, mereka pun turut antusias mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan di rumah.
"Karna ini kan sudah menjadi pandemi dan perlu diwaspadai, untuk mencegah virus corona tidak hanya pemerintah saja tapi kami warga juga harus ikut memutus rantai virus corona dengan social distancing dan sering mencuci tangan," ujar satu diantara warga setempat, Muhammad Taufiq.
Terpisah, Bupati Batang Wihaji mengatakan Pemkab Batang sudah meminta semua desa untuk bisa bersama melakukan pencegahan, dan menyediakan ruang karantina bagi para pemudik.
"Dark data Dishub pada tiga minggu terakhir sudah ada sekitar 9.800 pemudik yang tiba di Batang, sehingga kami minta untuk Kepala Desa bisa mendata dan menyediakan ruang karantina," ujarnya.
Dikatakannya, jika Kepala Desa tidak memiliki tempat, Wihaji pun memberikan ijin untuk sekolah setempat dijadikan ruang karantina.
"Banyak juga yang mengeluh untuk ruang karantina tidak ada tempatnya, maka saya sudah meminta ijin kepada Dinas Pendidikan untuk sekolah bisa dijadikan alternatif ruang karantina pemudik," pungkasnya.
• Harga Pemain Bola Anjlok Gara-gara Corona, Messi dan Ronaldo Juga Kena Imbasnya
• Keluarga Besar Untung Wiyono Berikan Masker untuk Rumah Sakit Negeri dan Swasta di Sragen
• Pemkab Banjarnegara Siapkan 1 Hektare Lahan Pemakaman Khusus Pasien Positif Corona
• Antisipasi Lonjakan Kasus Corona di Jateng, Ganjar Bangun Sejumlah RS Darurat Covid-19
(din)