Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Bikin Heboh, Mahfud MD Ngaku Dapat Pesan WA dari Napi Koruptor di Penjara Minta Dibebaskan

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengaku mendapat pesan melalui WhatsApp dari napi koruptor soal wacana pembabasan koruptor

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Mahfud MD Ngaku Dapat Pesan WA dari Napi Koruptor di Penjara Minta Dibebaskan 

TRIBUNJATENG.COM- Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku mendapat pesan melalui WhatsApp dari napi koruptor soal wacana pembebasan napi akibat dampak virus corona.

Pernyataan Mahfud MD itu menjadi heboh lantaran bisa menghubungi Mahfud MD menggunakan ponsel.

Hal itu disampaikan Mahfud MD melalui tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (7/4/2020).

Menanggapi adanya isu pembebasan para napi, Mahfud MD angkat bicara.

Mahfud MD menegaskan pemerintah tak akan melepaskan narapidana korupsi hingga bandar narkoba karena wabah ini.

Mahfud mulanya menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka peluang penambahan narapidana yang dibebaskan dari penjara karena wabah Virus Corona.

Doa Quraish Shihab untuk Glenn Fredly Bikin Najwa Shihab Menangis Sesenggukan

ABK Pasien ODP Kabur dari Wisma Atlet Dinihari, Saat Berhasil Ditelepon Ngaku Sudah di Makassar

Lagu Virus Corona Viral, Dinyanyikan Bimbo 30 Tahun Lalu? Cek Faktanya 

Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun! Penyanyi Dangdut Ini Meninggal Dunia Saat Goreng Donat di Dapur

Ia mengklaim, kebijakan itu diambil atas dasar rasa kemanusiaan.

"Disitu disetujui oleh presiden, karena kondisi lapas kita yang berjubelan, maka akan banyak napi yang dibebaskan," ujarnya.

Namun, tidak ada ada pembahasan soal pembebasan napi koruptor, teroris dan bandar narkoba.

"Tapi jangan koruptor, tapi jangan teroris, tapi jangan bandar narkoba," ujar Mahfud MD.

Mahfud MD lalu menegaskan tidak ada pembebasan para koruptor dan Menhkum HAM, Yasonna Laoly tidak pernah mengatakan hal itu.

Soal pembebasan itu ramai karena ada pertanyaan soal diskriminasi.

Setelah itu, berita itu heboh.

Mahfud MD menceritakan bahwa negara tetangga tidak pernah membebaskan napi yang melakukan kejahatan berat.

Menurut Mahfud, wacana pelepasan koruptor tak selayaknya dibahas di tengah wabah Virus Corona.

Namun, ia tak menutup kemungkinan wacana itu akan kembali dibahas setelah penyebaran Virus Corona usai.

"Mari kita exercise lagi itu. Apakah tidak kasihan pada koruptor itu?," terang Mahfud.

"Ya kasihan juga tapi nanti lah jangan kaitkan dengan Corona ini, nanti dalam keadaan Corona lewat kita bicarakan lagi kalau mau dibicarakan. Tidak dalam konteks ini."

Lebih lanjut, Mahfud bahkan secara terang-terangan mengaku dihubungi oleh seorang narapidana korupsi yang tengah menjalani masa tahanan.

"Karena begini, saya tadi mendapat WA (WhatsApp) dari seorang yang sedang dipenjara karena korupsi," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, napi tersebut menanyakan soal pembebasannya dan curhat bahwa napi tersebut 5 bulan lagi akan bebas.

Napi tersebut mengaku hanya diseret 2 orang koruptor dan dirinya dihukum 2 tahun penjara.

"Dia bilang 'Abang, saya ini sebenarnya 5 bulan lagi sudah akan keluar. Tetapi saya berharap bisa keluar lebih cepat, ternyata pemerintah enggak setuju."

"Padahal saya ini enggak korupsi, saya cuma diseret ada orang dapat lalu katanya saya ikut serta, saya dihukum kena 2 tahun. Agustus sudah mau keluar ini'," imbuhnya.

Mendengar cerita tersebut, Mahfud menyebut ada sejumlah narapidana korupsi yang patut dikasihani pemerintah.

Namun, menurut dia hal itu tak ada hubungannya dengan penanganan Virus Corona.

Namun, lagi-lagi hal itu tidak bisa langsung membebaskan karena ada proses pengadilan.

"Artinya apa? Mungkin banyak orang yang harus dikasihani dari kasus korupsi. Tapi itu kan urusan lain, urusan pembuktian di pengadilan," ujarnya.

Mahfud MD lantas mengatakan bahwa pemerintah ini sangat sungguh-sungguh menghadapi virus corona.

Mahfud MD meminta masyarakat mencari informasi secara detail.

"Kita itu nggak main-main, buktinya saat Indonesia belum terjadi virus corona, para WNI di Wuhan sudah kita jemput, karena kita benar-benar melindungi warga negara," ujar Mahfud MD.

(*)

Benarkah Jika Merapi Meletus Abunya Akan Mematikan Virus Corona? Ini Penjelasan Pakar Gunung Berapi

Lagu Virus Corona Viral, Dinyanyikan Bimbo 30 Tahun Lalu? Cek Faktanya 

Pemeran Rinjani di Sinetron Tukang Ojek Pengkolan, Ana Riana Kenang Masa Berjuang Beli Sepatu Mahal

Najwa Shihab Menangis Tersedu-sedu Mengenang Kedekatannya dengan Glenn Fredly: Hancur Hati Saya

Maia Estianty Murka Cuitannya soal Virus Corona Ditanggapi Sinis Roy Suryo: Sok Tahu, Jangan Fitnah

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved