Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

Ini Manfaat Gowes bagi Pemain Bola Profesional dan Non Atlet di Tengah Wabah Corona

Gowes atau bersepeda menjadi olahraga favorit yang banyak digandrungi para pesepakbola

TRIBUN JATENG/F ARIEL SETIAPUTRA
Budi Kurnia saat masih menjadi pelatih fisik PSIS Semarang 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Gowes atau bersepeda menjadi olahraga favorit yang banyak digandrungi, tak terkecuali bagi para pesepakbola profesional di Indonesia.

Di tengah penundaan kompetisi karena wabah virus corona, beberapa pemain memamerkan kegiatan bersepeda lewat akun media sosial.

Termasuk sejumlah pemain PSIS Semarang semisal Hari Nur Yulianto, Joko Ribowo, Frendi Saputra, dan Soni Setiawan.

BREAKING NEWS: Kecelakaan Tabrak Lari di Semarang, Mobil Seret Motor 1,4 Km, Sopir Dihajar Warga

Bima Arya Sembuh Corona, Walikota Bogor Rutin Minum Air Rebusan Jahe dan Sirih Merah Selama di RS

Pemilik Pabrik Kecap Positif Corona, 14 Karyawan Asal Penusupan Kabupaten Tegal Dikarantina

Ashanty Berikan Reaksi Tak Terduga Saat Aurel Hermansyah Curhat Kangen Atta Halilintar

Mantan pelatih fisik PSIS yang kini bertugas di Persis Solo, Budi Kurnia, mengatakan bersepeda atau gowes untuk atlet sepak bola menjadi alternatif gemblengan fisik yang baik.

Terutama di tengah suasana covid 19 saat ini.

"Karena sepeda bisa dilakukan sendiri tanpa harus ada orang lain.

Berarti prinsip social distancing sangat dijaga dalam bersepeda ini," kata Budi kepada Tribunjateng.com, Senin (13/4/2020).

Budi menyebut bersepeda juga sangat baik menjaga kerja jantung atau cardiovaskular.

Dalam hal ini, pemain bola akan tetap terlatih kerja jantungnya saat gowes.

Hal tersebut juga membantu para pemain agar kebugarannya terjaga hingga masa latihan mandiri berakhir.

"Bersepeda untuk pemain bola dalam waktu tertentu dan dilakukan rutin akan membuat VO2 Maks atau stamina pemain tidak turun drastis ketika kembali bergabung bersama timnya masing-masing," jelasnya.

Menurut pelatih asal Garut ini, bersepeda jika dilakukan selama satu jam dengan kecepatan rata-rata 16 sampai 19 kilometer per jam menghasilkan 408 kalori.

Sama dengan bermain bola selama satu jam yang menghasilkan 500 kalori.

"Ini hasil penelitian yang dilakukan oleh salah satu universitas olahraga di Amerika pada sampel yang berat badannya 72 kilogram.

Dengan kata lain bersepeda menjadi alternatif yang baik untuk mengganti latihan di rumah selama belum berkumpul dengan tim.

Karena menjadi aktivitas yang positif dan menyenangkan selama libur berlangsung," jelasnya.

Budi menambahkan, yang harus diingat adalah aktivitas ini sama-sama merupakan latihan fisik yang lumayan berat.

Asupan nutrisi harus benar-benar seimbang karena menjadi sesuatu yang positif.

Demi tetap menjaga kualitas hidup agar imun dan kekebalan tubuh tetap bagus di tengah situasi Covid-19 ini

"Akan lebih menyenangkan ketika bersepeda sambil mendengarkan lagu-lagu favorit.

Tak terasa berjam-jam pun akan tak terasa capek.

Apalagi destinasi yang dituju misalnya tempat-tempat alam yang membuat mata fresh semisal danau, sungai, air terjun atau lainnya," kata lelaki yang juga akrab dengan sapaan Coach BK ini.

Bersepeda juga bermanfaat besar bagi masyarakat pada umumnya.

"Sepeda menjadi pilihan tepat untuk tetap menjaga aktivitas fisik di tengah Covid-19 ini.

Disarankan bersepeda di wilayah komplek atau hanya dekat-dekat rumah atau area yang jauh dari zona merah," katanya.

Menurut Budi, yang harus digaris bawahi bersepeda untuk masyarakat umum jangan disamakan dengan porsi latihan atlet.

Kerja jantung atau kualitas kerja jantung tentunya berbeda.

Berdasarkan penelitan, Budi menyebut bersepeda secara rutin dapat meningkatkan kualitas kerja jantung.

Kemudian bisa mengurangi risiko penyakit jantung hingga 50 persen.

"Patut diketahui, di Indonesia negara kita ini, tingkat kematian banyak disebabkan oleh penyakit jantung.

Berarti bersepeda bisa menjadi alternatif yang baik untuk membuat hidup kita sehat, jantung kita sehat.

Imun dan body defence kita meningkat," tandasnya. (*)

Warga Suwakul Kini Ketakutan Ditolak Perawat Jika Sakit, PPNI Jateng: Kami Jamin

Dory Harsa Keluar dari Penabuh Kendang Didi Kempot?

Fakta Pria Karanganyar Mendadak Meninggal di Solo, Jenazah Dievakuasi Tim Medis Berpakaian APD

Inilah Sosok Anisha Isa Calon Mantu Sultan Bolkiah-kah? Bukan Orang Sembarangan

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved