Wabah Virus Corona
Kisah Kehidupan WNI di Selandia Baru, Rusia dan Mesir di Tengah Wabah Virus Corona
Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya mengatakan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang positif corona
Warga Negara Indonesia di Mesir sempat diteriaki "corona," oleh masyarakat di sana. Kini, mereka sudah saling simpati.
Bantuan pun telah diberikan oleh Duta Besar Indonesia di Kairo Helmy Fauzi. Helmy bercerita pada awal merebaknya virus corona atau Covid-19 di Mesir, sempat terjadi insiden pelecehan terhadap beberapa warga dari Asia di Mesir.
"Termasuk WNI, seperti diteriaki “corona”. Ada juga kejadian kendaraan umum yang tak mau mengambil penumpang mahasiswa dari Asia ataupun WNI," kata Helmy kepada Tribun.
Helmy menjelaskan kejadian itu bukan merupakan suatu gejala yang meluas. Hanya ada beberapa kasus dan saat ini sudah tak terdengar lagi ada kasus pelecehan tersebut.
Sebaliknya, kata Helmy, saat ini ada simpati dan bantuan yang diberikan oleh warga Mesir kepada mahasiswa WNI yg mengalami kesulitan akibat dampak pandemi coronan"Mereka memberi bantuan makanan dan ada jg yang memberi bantuan uang saku," tutur Helmy.
Sementara itu, KBRI Kairo telah bekerja sama dengan Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) di Mesir telah melakukan pendataan terhadap mahasiswa Indonesia yang mengalami dampak ekonomi akibat adanya wabah COVID-19 yang melanda dunia termasuk Mesir.
"Dari sekitar 7.586 mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Universitas Al Azhar dan universitas lainnya di Cairo, terdapat sekitar 1.424 mahasiswa yang berhasil didata dan masuk kategori membutuhkan bantuan," tutur Helmy.
Bantuan itu, kata Helmy, merupakan tahap pertama khususnya untuk 210 mahasiswa yang mendapatkan prioritas untuk dibantu, termasuk 25 mahasiswa yang telah berkeluarga."Paket sembako tersebut terdiri dari 5 kg beras, 3 kaleng tuna, mie instan, minyak goreng dan gula," ucap Helmy.
Tahapan selanjutnya akan mencakup seluruh mahasiswa yang membutuhkan. Selain bantuan logistik, ucap Helmy,mereka juga diberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada PPMI untuk digunakan ketika berinteraksi atau memberi bantuan jika ada mahasiswa Indonesia yang berstatus suspect/PDP atau ODP.
Sebagai informasi, sejak diumumkan kasus COVID-19 pertama di Mesir pada tanggal 14 Februari 2020, jumlah total kasus wabah virus Corona di Mesir telah mencapai lebih dari 1.500 kasus dalam waktu hampir 2 (dua) bulan.
Pegawai Spa Belum Bisa Pulang
Di negara lain, WNI di Rusia belum bisa pulang, pasca Presiden Rusia Vladimir Putin memperpanjang masa lockdown sampai akhir bulan April 2020.
Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Wahid Supriyadi, menjelaskan saat ini ada seribuan WNI di seluruh Rusia. Di antaranya merupakan mahasiswa, sementara lainnya adalah ratusan pekerja.
"Ada sekitar 1.300 WNI di seluruh Rusia, sebagian besar mahasiswa sekitar 650-an, 300-an pegawai spa," ujar Wahid kepada Tribun Network.
Wahid bersyukur sejauh ini belum ada WNI positif corona atau Covid-19. Memang ada beberapa WNI yang diperiksa kesehatannya, tapi dinyatakan negatif dari corona.