Riki-Riku Si Kembar Berdarah Jawa dan Jepang Bisa Saingi Bagus-Bagas di Timnas Indonesia

Riki/Riku, Si Kembar Berdarah Jawa-Jepang Bisa Saingi Bagus/Bagas di Timnas Indonesia

TRIBUNJATENG.COM - Pemain sepak bola berdarah Jawa-Jepang, Riki Matsuda dan Riku Matsuda berpeluang membela Timnas Indonesia.

Dua pemain yang dijuluki Matsuda bersaudara ini merupakan saudara kembar.

Jika suatu saat Riki dan Riku berseragam Merah Putih, Garuda bisa memiliki dua pasangan kembar menemani Bagas dan Bagus yang lebih dulu membela Timnas Indonesia.

• Kasihan, Barcelona Akan Menggaji Tinggi Lautaro Martinez Tapi Potong Gaji Pemain Lain 70 Persen

• Juventus Kesulitan Keuangan Dampak Virus Corona, Jose Fonte Prediksi Ronaldo Balik ke Real Madrid

• Daniele Rugani Bek Juventus Akan Keluar dari Karantina Virus Corona Setelah Paskah

• MotoGP 2020 Terancam Dibatalkan Jika Corona Tak Kunjung Reda, Ini Pernyataan Resmi Dorna Sports

Beberapa hari yang lalu, Riku dan Riku menjadi perbincangan di media sosial karena mengunggah foto yang menyertakan tagar Indonesia.

Riki dan Riku bermain di posisi yang berbeda di klubnya masing-masing.

Riki Matsuda yang merupakan sang kakak, adalah penyerang klub kasta kedua Liga Jepang yang juga eks klub Irfan Bachdim, Ventforet Kofu.

Sedangkan Riku Matsuda, berposisi bek kanan, saat ini membela Cerezo Osaka di kasta tertingi Liga Jepang.

Keduanya menjadi buah bibir masyarakat Indonesia dalam beberapa hari terakhir karena Riki sempat mengunggah foto masa kecil mereka berdua pada 2 April 2020.

Dalam foto tersebut, Riki dan Riku terlihat bersebelahan dilengkapi dengan caption membubuhkan hashtag Indonesia.

Unggahan tersebut pun sontak ramai dengan fans dari Indonesia menanyakan apakah mereka memiliki keturunan Indonesia.

Dikutip dari BolaSport.com, Riki Matsuda mengonfirmasi bahwa mereka memang memiliki keturunan Jawa dari sang ayah.

"Ayah saya orang Indonesia. Dia berasal dari Jawa," ujarnya saat dihubungi BolaSport.com pada Senin (13/4/2020).

Riki juga mengenang bahwa dirinya sering ke Indonesia saat kecil.

"Saya sering pergi ke Indonesia saat saya ada di sekolah dasar," tambahnya.

Riki dan Riku lahir di Osaka, Jepang tepatnya pada 24 Juli 1991.

Pada musim ini, Riki Matsuda baru mencatatkan 1 kali bermain bersama Ventforet Kofu.

Sebelumnya, beberapa klub telah dibela Riki Matsuda di antaranya adalah Oita Trinita, JEF United Chiba, Nagoya Grampus hingga Avispa Fukuoka.

Di klub yang disebut terakhir, Riki mampu mencetak 18 gol dan 13 assist dalam 110 penampilan.

Sementara Riku Matsuda yang saat ini membela Cerezo Osaka, juga baru mengoleksi 2 penampilan musim ini.

Sebelum direkrut Cerezo Osaka pada 2016, Riku membela FC Tokyo sejak 2013.

Riku telah mengoleksi 5 gol dan 15 assist dalam 160 penampilan. 

Walau bisa dibilang tak muda lagi, Riki masih memiliki cita-cita untuk menembus timnas Jepang suatu saat nanti.

Namun Riki juga menyebut pilihan menarik bila mereka berdua dapat membela timnas Indonesia.

Riki dan Riku sejak muda belum sempat membela timnas Jepang, sehingga ia bisa memilih untuk membela timnas Indonesia menurut garis keturunan sang ayah.

"Saat ini saya masih memiliki cita-cita untuk membela timnas Jepang, tetapi saya pikir juga bagus untuk membela Indonesia sebagai saudara kembar," kata Riki.

Saat ini, Liga Jepang juga ditunda seperti liga-liga lain setelah baru memainkan satu pertandingan saja.

Liga Jepang seketika ditunda sejak 23 Februari 2020 akibat virus Corona yang sudah memasuki negeri Sakura waktu itu.

Riki pun mengaku mengubah beberapa menu latihannya agar tetap bisa menjaga kondisi badannya di rumah.

"Kondisi saya baik-baik saja. Saya berlatih di rumah untuk tetap menjaga kekuatan (stamina) saya," ujarnya.

(*)

• BWF Tunda 13 Turnamen Internasional Termasuk Indonesia Open 2020, Ini Tanggapan PBSI

• BWF Belum Beri Kepastian Kualifikasi Olimpiade 2020 dan Jadwal Turnamen yang Ditunda

• Olimpiade 2020 Diundur Satu Tahun, PBSI Bersiap Kemungkinan Terburuk dan Tentukan Skala Prioritas

• Ini Rahasia Messi Sering Jadi Top Skor Liga Spanyol, Terbukti Ampuh Selama Puluhan Tahun