Berita Regional

Ruangguru Dapat Proyek Kartu Prakerja Rp 5,6 Triliun Berkat Belva Stafsus Milenial? Rachland: Pecat!

Ruangguru ditunjuk menjadi aplikator Kartu Prakerja, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia (RI) Belva Devara dinilai melakukan praktek korupsi.

Editor: galih permadi
ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Maruf ketika diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). Ketujuh stafsus milenial tersebut mendapat tugas untuk memberi gagasan serta mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A./nz() 

Hal kedua adalah menyalurkan BLT lewat bank milik pemerintah, seperti BRI.

"Jangan gunakan jasa fintech karena moral hazzardnya besar," jelas Rachland Nashidik.

Hal terakhir adalah memecat Staf Khusus Presiden yang telah terbukti melakukan tindakan dugaan korupsi dalam pelaksanaan program Kartu Prakerja.

"Presiden segera berhentikan stafsusnya yang terlibat," ungkap Rachland Nashidik.

"Pecat stafsus korup!," tegasnya.

Hentikan Pelatihan Online Kartu Prakerja

Program pelatihan online dalam Kartu Prakerja yang kini dibuka bagi masyarakat umum dinilai Rachland Nashidik harus segera dihentikan.

Anggaran pelatihan tersebut menurutnya harus dialihkan sebagai Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat terdampak wabah virus corona.

Pernyataan keras tersebut dibuktikan Rachland Nashidik lewat anggaran Kartu Prakerja yang mencapai Rp 20 triliun.

Dalam pelaksanaannya, pelatihan online Kartu Prakerja justru menguras anggaran hingga sebesar Rp 5,6 triliun.

Hal tersebut menurutnya sangat tidak tepat.

Mengingat kebutuhan warga berupa BLT sangat dibutuhkan selama menghadapi wabah virus corona.

Selain itu, resesi yang terjadi imbas wabah virus corona diyakinya melemahkan seluruh lini perekonomian nasinal.

Sehingga kecil kemungkinan perusahaan melakukan perekrutan dalam waktu dekat.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved