Wabah Virus Corona
Cara Komunikasi 4 Gubernur Ganjar, Anies, Emil, dan Khofifah Terkait Corona Jadi Sorotan
"Personal touch-nya dia hadir di mana-mana. Dia banyak twit seperti ini dan masyarakat suka," kata dia
Seperti, misalnya, ketika Emil membagikan informasi tentang siapa yang harus mengikuti tes cepat Covid-19 atau memberikan imbauan agar perantau asal Jawa Barat yang tinggal di zona merah Covid-19, untuk tidak mudik sementara waktu.
"Ini juga sama metodenya. Ini proses membangun trust tersebut," kata dia.
Sementara, Ganjar dinilai, membanjiri informasi di sosial medianya dengan kegiatan yang mendekati masyarakat.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat ditemui di rumah dinasnya Puri Gedeh Semarang, Rabu (16/4/2020) malam.(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)
Misalnya, memberikan imbauan untuk tidak mudik sementara waktu, jangan menolak jenazah pasien positif Covid-19, hingga saat memberikan agar sekolah diliburkan untuk sementara waktu.
"Personal touch-nya dia hadir di mana-mana. Dia banyak twit seperti ini dan masyarakat suka," kata dia.
Khofifah lebih kerap membangun harapan kepada masyarakat.
Misalnya dengan cara mengajak masyarakat untuk senantiasa memanjatkan doa agar pandemi ini cepat berakhir.
Khofifah juga membagikan harapan agar tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Jawa Timur terus meningkat dibandingkan angka kematiannya.
"Bu Khofifah, banyak doa, ucapan semoga sembuh. Itu harapan," kata dia.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa(KOMPAS.COM/A. FAIZAL)
Kepercayaan dinilai penting
Ismail menegaskan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah merupakan hal yang penting dalam menangani wabah virus corona ini.
Namun, yang menjadi persoalan adalah pemerintah pusat sejak awal kurang membuka informasi terkait penanganan Covid-19 ini.
Adanya kekhawatiran bahwa masyarakat akan takut dengan informasi yang disampaikan, dinilai Ismail menjadi alasan pemerintah kurang terbuka atas informasi yang diberikan.