Berita PSIS
Isi Libur Kompetisi, Pemain PSIS Hari Nur Yulianto dan Septian David Maulana Bikin Konten YouTube
Beberapa pemain PSIS Semarang mengisi libur kompetisi karena imbas virus corona Covid-19 dengan membuat konten Youtube.
Penulis: budi susanto | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Beberapa pemain PSIS Semarang mengisi libur kompetisi karena imbas virus corona Covid-19 dengan membuat konten Youtube.
Konten yang dibuat berupa questions and answers (QnA) tentang pengetahuan umum terkait perjalanan Laskar Mahesa Jenar.
Seperti yang dilakukan oleh punggawa PSIS Semarang benomor punggung 22, Hari Nur Yulianto.
• Perempuan Tergeletak di Pinggir Jalan di Cilacap yang Dievakuasi Ternyata Alami Gangguan Jiwa
• Ribuan Cacing di Solo dan Klaten Keluar dari Tanah, Pernah Terjadi Sebelumnya, Ini Penjelasan Ahli
• Skill Messi Diperdebatkan Para Legenda Bola: Omong Kosong Messi Tak Bisa Hancurkan Tim-tim Inggris
• Bukan 46 Orang, RSUP Kariadi Semarang Klarifikasi Jumlah Tenaga Medis Positif Corona, Ini Rinciannya
Pemain ujung tombak yang telah bergabung bersama PSIS sejak 2013 silam itu membuat konten kratif bersama tim dan anak perempuaannya.
Keseruan pun terjadi kala QnA dilakukan, karena jika salah menjawab pertanyaan, wajah Hari dicoreng menggunakan pewarna bibir.
Beberapa materi epik pun sempat dibahasa dalam konten kreatif pemain yang dijuluki King Hari itu.
Seperti pertanyaan tentang legenda PSIS Tugiyo yang sempat membawa PSIS menjadi juara dalam Liga Indonesia (Ligina) 1999.
Canda tawa meramaikan konten yang dibuat King Hari.
Dalam kontennya, ia berpesan agar msayarakat tetap dirumah di tengah wabah Covid-19.
Selain itu, pria kelahiran Kendal 31 Juli 1989 itu memberi salam kepada fans PSIS untuk mendukung langkah Laskar Mahesa Jenar.
Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan kerinduan berlaga di Stadion Jati Diri Semarang.
"Kalau rindu pasti rindu, karena atmosfir saat bermain di Jati Diri berbeda.
Namun tidak bisa dipaksaan karena keadaan," paparnya, beberapa waktu lalu.
Hari juga mengimbau masyarakat tetap mengikuti anjuran pemerintah di tengah wabah Covid-19.
"Tetap di rumah, jangan keluar kalau tidak begitu penting.