Virus Corona Jateng
Puluhan Tenaga Medis RSUP dr Kariadi Semarang Positif Corona, Nabil : Bantulah dengan Berkata Jujur
Sebagai bentuk keprihatinan terhadap tenaga medis di RSUP Dr Kariadi Semarang, Satgas Lawan Covid-19 DPR RI menyerahkan bantuan ke rumah sakit milik K
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebagai bentuk keprihatinan terhadap tenaga medis di RSUP Dr Kariadi Semarang, Satgas Lawan Covid-19 DPR RI menyerahkan bantuan ke rumah sakit milik Kementerian Kesehatan ini, Minggu (19/4/2020).
Bantuan yang diberikan berupa alat pelindung diri untuk tenaga medis.
"Kami berterima kasih kepada jajaran tenaga medis RS Kariadi.
• Perwira Polisi Tamatan Akpol 2019 Ditahan 21 Hari Plus Penundaan Pangkat Usai Pukul 3 Bintara
• Positif Corona, Pensiunan di Semarang Ini Naik Motor ke Tempat Karantina, Warga 1 Gang Diisolasi
• Maia Estianty dan Irwan Mussry Tak Ingin Punya Anak, Sepakat Menikmati Masa Tua
• Juru Kunci Makam Terharu Lihat Jenazah Perawat Berstatus PDP Corona di Sukoharjo Dikebumikan
Sudah 34 pegawai yang positif corona dan sebagian dokter.
Ini harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat," kata Deputi Logistik Satgas Lawan Covid-19 DPR RI, Muchamad Nabil Haroen, melalui pesan tertulis kepada Tribunjateng.com.
Bantuan yang diberikan berupa ratusan set alat pelindung diri (APD).
Dengan rincian, 100 unit coverall suit, 100 kacamata goggle medis, dan 1.500 masker medis.
Selain itu, anggota Komisi IX (Bidang Kesehatan) DPR RI itu juga menyerahkan 50 unit alat rapid test dan 588 bungkus herbavid.
Nabil menuturkan tenaga medis merupakan seorang pahlawan di tengah kondisi wabah corona ini.
Mereka, kata dia, bertaruh nyawa dalam menangani pasien virus corona.
"Kita telah melihat perjuangan dan pengabdian tenaga medis yang sangat mengharukan.
Puluhan tenaga medis meninggal dalam tugas penanganan Covid-19.
Banyak di antara mereka masih muda dengan kualifikasi keahlian yang tinggi," ujarnya.
Gus Nabil, sapaannya meminta masyarakat harus membantu tim medis dengan berkata jujur saat memeriksakan kesehatan.
Bakal lebih banyak tenaga medis yang tumbang akibat Covid-19 apabila masyarakat masih tidak terbuka dengan kondisi kesehatan mereka saat berobat.