Berita Solo
3 Satpam Museum Keris Pemukul Tukang Becak Diperiksa Polresta Solo, Status Masih Terlapor
3 Satpam Museum Keris Solo diduga pelaku penganiyaan tukang becak sedang diperiksa Polresta Solo.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Daniel Ari Purnomo
Pihak keluarga sampai saat ini tengah menunggu proses lanjutan kasus dugaan penganiayaan yang menimpa Ngadino.
"Masih nunggu proses dari pihak Polresta Solo," ujar Toni.
"Nanti mediasi dulu tidak apa-apa, pihak keluarga nuntut keadilan," tandasnya.
Video Viral
Video seorang tukang becak Ngadino Cipto Wiyono yang tengah 'dihakimi' tiga satuan pengamanan (satpam) di depan pos satpam Museum Keris Solo viral di media sosial (medsos) hingga menjadi perhatian Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Dugaan penganiayaan terjadi pada Jumat (17/4/2020) pukul 15.30 WIB di museum yang berada di Jalan Bhayangkara Nomor 2, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.
Namun video berdurasi 30 detik itu viral pada Minggu (19/4/2020) setelah tersebar di berbagai akun medos baik lokal maupun nasional.
Dengan sangat jelas seorang tukang becak yang dituduh pencuri babak belur dihajar tiga orang satpam.
Saat itu satpam mengintrogasi tukang becak Ngadino Cipto Wiyono, warga Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Sembari minta maaf karena kencing melewati pagar, Ngadino justru dihadiahi bogem mentah dan tendangan.
Bahkan seorang yang membawa kayu pramuka menyarangkan ke leher korban.
"Biasa wae, an**** kau," ucap seorang satpam dengan nada emosi yang melontarkan kata-kata hewan tidak senonoh.
Saat dikonfirmasi Kapolsek Laweyan, Kompol Ari Sumarwono, jike video yang viral benar adanya di wilayahnya.
"Kejadian itu benar, tetapi itu hanya kesalahpahaman," ungkap Ari, Minggu (19/4/2020).
Menurut dia, tukang becak sempat melompat pagar ke museum milik Pemkot Solo itu tanpa izin.