Virus Corona Jateng
Ini Skema Pangan Terburuk Pemprov Jika Jawa Tengah Diserbu Pemudik
Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan melakukan survey online ke 42.890 responden tentang mudik Lebaran.
Penulis: budi susanto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan melakukan survey online ke 42.890 responden tentang mudik Lebaran.
Di mana sebanyak 66 persen responden tidak mudik, dan 34 persen tetap akan mudik meski di tengah pandemi Covid-19.
Berdasarkan survei, puncak arus mudik terjadi H-3 dan arus balik H+7.
• Viral Insinyur Minyak Norwegia Tinggal di Hutan Bersama Suku di Indonesia, Ini yang Membuatnya Betah
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Kakek Meninggal di Kebun Durian di Semarang, Dikerubungi Lalat
• Beda Batuk Biasa dan Batuk karena Virus Corona, Kenali dengan Cara Menjawab 5 Pertanyaan Ini
• Curhat Soal Hubungan ke Luna Maya, Herjunot Ali: Aku Cari Cewek yang Gak Main Instagram
Sementara wilayah paling tinggi dituju pemudik ada di Jateng yang mencapai 24,2 persen, Jatim 23,8 persen, Jabar 12,7 persen, Jabodetabek 6,3 persen, sisanya 33 persen tersebar ke beberapa daerah di Indonesia.
Berdasarkan data tersebut, Pemprov Jateng melakukan persiapkan terkait kebutuhan pangan jika Jateng di serbu pemudik.
Dikatakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng Agus Wariyanto, meski dilarang namun beberapa tetap akan melakukan mudik.
"Mau tidak mau Pemprov harus menyiapkan kebutuhan pangan.
Kami sudah mendata dan melakukan beberapa upaya," katanya kepada Tribunjateng.com, Senin (20/4/2020).
Dilanjutkankannya Pemprov telah menyiapkan keamanan pangan dalam kondisi terburuk dengan skema penambahan 1 juta pemudik.
"Skema 1 juta pemudik menjadi skema terburuk yang akan kami ambil, di mana Pemprov harus menyediakan 5,8 juta ton beras," jelasnya.
Dikatakannya penduduk di Jateng mencapai 34,5 juta orang, jika ditambah 1 juta pemudik jadi 44,5 juta orang.
"Kebutuhan beras beberapa bulan untuk 44 juta orang paling tidak mencapai 2,7 juta ton," paparnya.
Meski demikian ia tetap optimis ketersedian pangan tetap mencukupi jika pun Jateng diserbu pemudik.
"Karena Jateng merupakan lumbung pangan terutama beras, di mana Grobokan, Kudus, Demak dan Solo Raya menjadi sentranya.
Stok beras untuk saat ini juga mencukupi di angka 5 juta ton lebih dan bisa bertahan paling tidak sampai Desember," ucapnya.