Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wabah Virus Corona

PDP Corona Ini Kembali Ngamuk karena Tolak Isolasi, Sempat Ancam Pakai Pecahan Kaca

Bahkan, pasien klaster Ijtima Ulama Dunia Gowa ini sudah meninggalkan kamar isolasi menuju pintu gerbang RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda

Editor: muslimah
KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON
Suasana Ruang Instalasi Gawat Darurat (IDG) RSUD IA Moeis Jalan HM Rifadin, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (19/3/2020). 

PDP Corona Ini Kembali Ngamuk karena Tolak Isolasi, Sempat Ancam Pakai pecahan Kaca

TRIBUNJATENG.COM – Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona ( Covid-19) kembali mengamuk di RSUD Inche Abdoel Moeis, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (19/4/2020).

Dia minta dipulangkan dengan alasan ingin merawat ibunya yang sedang sakit, sejak Sabtu (18/4/2020) malam.

Bahkan, pasien klaster Ijtima Ulama Dunia Gowa ini sudah meninggalkan kamar isolasi menuju pintu gerbang RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda.

Sebelumnya, pasien yang sama juga mengamuk di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS), Jumat (11/4/2020).

Untuk di RSUD AWS, pasien memecahkan kaca jendela, mendobrak pintu, dan mengancam perawat memakai pecahan kaca.

Sejak itu, tim sempat memulangkannya satu malam di kediamannya di Jalan Pemuda Dua, Samarinda.

Keesokan harinya, tim gugus tugas kembali membujuk dan berhasil membawanya ke ruang isolasi di RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda.

“Iya mengamuk lagi pasien sama. Minta pulang,” ungkap petugas Satgas Covid-19 dari BPBD Samarinda Irfan kepada Kompas.com, Senin (20/4/2020).

Irfan menuturkan, pasien laki-laki inisial N (52) ingin pulang ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dengan alasan merawat ibunya yang sedang sakit.

Karena permintaannya sulit dipenuhi petugas, negosiasi yang menggunakan sambungan ponsel ini sempat tarik ulur.

Tim gugus mencari cara lain dengan mendatangkan seseorang yang dianggap sebagai guru atau senior dari pasien ini.

“Kurang lebih satu jam kita negosiasi baru dia kembali ke kamarnya,” jelas dia.

Dia menambahkan, Pemkot Samarinda juga siap menjamin pengobatan ibunya jika benar sakit.

“Jadi kami minta alamat lengkap ibunya biar Pemkot Samarinda yang urus,” kata dia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved