Virus Corona Jateng
Camat Jeruklegi Terharu Lihat Warga Bantu Pemakaman Balita PDP Corona di Cilacap Tengah Malam
Camat Jeruklegi Cilacap terharu melihat warga bantu pemakaman balita PDP Corona yang meninggal meski sudah tengah malam.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Balita berusia tujuh bulan yang berstatus Pasien dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia di Rumah Sakit Margono, Purwokerto, Rabu, (22/4/2020) malam.
Camat Jeruklegi Rosikin menuturkan, pasien tersebut sempat diperika di Puskesmas Jeruklegi I.
Pasien datang dengan keluhan batuk dan pilek.
• Betrand Peto Menangis Sedih Tinggalkan Apartemen, Cegah Ruben Onsu Jual karena Alasan Ini
• Arif Sempat Tanyai Istrinya Sebelum Tewas Pesta Miras Oplosan dengan Siapa? Vera: Minum dengan Galon
• Ini 15 Ucapan Menyambut Ramadhan 2020 yang Liris Menyentuh Hati
• Viral Foto Korban Begal Tergeletak di Pinggir Jalan di Semarang, Ini Faktanya
Pasien sempat dirawat di puskesmas, tetapi karena peralatan perawatan kurang memadai, pasien dirujuk ke Rumah Sakit Margono.
Setelah beberapa hari dirawat di RS Margono, pada Rabu, (22/4/2020) pukul 18.15 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia.
"Karena statusnya PDP, maka dimakamkan sesuai protokoler penanganan jenazah covid-19."
"Mencegah hal buruk terjadi," kata Rosikin melalui sambungan telepon kepada tribunjateng.com, Kamis, (23/4/2020).
Rosikin menyatakan warga Jeruklegi turut membantu proses pemakaman.
Padahal proses pemakaman itu berlangsung sekira pukul 00.00 WIB.
"Banyak warga yang membantu."
"Kami terharu, juga tidak ingin di Cilacap terjadi penolakan jenazah corona," tambahnya.
Proses pemakaman itu sendiri, tutur Rosikin, selesai pukul 01.00 WIB dini hari.
Dengan demikian, merujuk data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Cilacap, Kamis, (23/4/2020) PDP yang meninggal berjumlah 10 orang.
Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Cilacap juga melaporkan jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) 1377 orang.
Dengan rincian, 1220 orang telah selesai dipantau dan 157 orang masih dalam pemantauan.