Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Ucapan Jokowi Soal Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung, Kena Sindir Fadli Zon dan Ivan Lanin

Presiden Jokowi kena Sindir Anggota DPRD, Fadli Zon dan aktivis KBBI Ivan Lanin. Jokowi menyampaikan soal perbedaan mudik dan pulang kampung

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
DOK. Biro Pers Sekretariat Presiden - Muchlis Jr
Ucapan Jokowi Soal Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung, Kena Sindir Fadli Zon dan Ivan Lanin 

TRIBUNJATENG.COM- Presiden Jokowi kena Sindir Anggota DPRD, Fadli Zon dan aktivis KBBI Ivan Lanin.

Hal tersebut disampaikan Fadli Zon dan Ivan Lanin di akun Twitter pribadinya.

Diketahui, Presiden Jokowi menyebut pulang kampung dan mudik itu sesuatu yang berbeda.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat diwawancara Najwa Shihab dan ditayangkan di acara Mata Najwa, Rabu (22/4/20).

Keluarga Kaget Ika Puspita Dibunuh di Surabaya: Sempat Bilang Kangen Semarang, Tapi Kena Lockdown

Ika Curhat Dipaksa Makan 50 Cabai dan Dipukuli Majikannya di Semarang: Kamu Tak Bunuh Itu Hakku

Mana yang Harus Didahulukan, Sahur Atau Mandi Junub Dulu Saat Bulan Ramadhan?

Tugimin Lambaikan Tangan Minta Tolong, lalu Muntah Darah dan Roboh, Warga Tanjung Mas Semarang Geger

Dalam tayangan tersebut Najwa Shihab secara eksklusif berbincang dengan presiden Jokowi.

Najwa Shihab menanyakan mengapa larangan mudik baru dikeluarkan beberapa hari yang lalu, padahal virus corona sudah menyebar ke daerah-daerah se Indonesia.

"Kenapa dilarang sekarang? Kenapa dilakukan menunggu situasi?" tanya Najwa kepada Jokowi.

Jokowi beralasan, kebijakan ini dibuat tidak grusa-grusu yang akhirnya menimbulkan keributan di tengah masyarakat.

Kemudian di tengah perbincangan, Najwa menyodorkan data dari Kemenhub soal jumlah pemudik di tengah wabah corona sudah mencapai hampir 1 juta orang mudik.

"Hampir satu juta orang mudik, sudah 900 ribu orang mudik dan sudah tersebar ke berbagai daerah. Apakah keputusan itu baru akan dikeluarkan melihat situasi tapi faktanya sudah ada penyebaran orang di daerah," tanya Najwa.

Jokowi kemudian menjawab bahwa mudik dan pulang kampung itu berbeda.

Menurut Jokowi, mudik itu pulang kampung pada saat lebaran sementara pulang kampung ketika sudah libur kerja atau tidak ada pekerjaan.

"Kalau mudik itu di hari Lebarannya. Ya beda. Untuk merayakan Idul fitri, kalau namanya pulang kampung ya bekerja di Jakarta. Tapi anak istri ada di kampung," ujar Jokowi.

Najwa Shihab lalu menyebut mudik dan pulang kampung hanya berbeda waktu.

"Itu kan hanya perbedaan masalah waktu bapak," ujar Najwa Shihab.

Menurut Najwa Shihab, mengacu pada pernyataan Jokowi berarti itu itu hanya perbedaan waktu, tapi aktivitasnya sama. Mereka pulang ke kampung dan telah membawa virus ke kampung juga.

Jokowi kemudian mengajak Najwa Shihab untuk melihat kenyataan di lapangan dan berbicara secara detail.

"Coba dilihat juga di lapangan. Di jakarta mereka menyewa 3x3 m2 atau 3 x 4 m2, isi 8-9 orang. Mereka di sini tidak bekerja. Lebih bahaya mana. Di sini di dalam ruangan, dihuni 8-9 orang atau pulang ke kampung tapi di sana juga disiapkan isolasi dulu oleh desa, semua desa sudah siapkan isolasi," katanya.

"Jadi, lebih bahaya mana. Jadi kita harus lihat lebih detail angka-angkanya, lebih detail ke lapangannya," tambah Jokowi.

Menurut KBBI

Mudik dan pulang kampung dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Mudik diartikan sebagai (berlayar, pergi) ke udik dan juga pulang ke kampung halaman.

Sementara pulang kampung diartikan sebagai kembali ke kampung halaman dan mudik.

pulang » pulang kampung

kembali ke kampung halaman; mudik: dia -- kampung setelah tidak lagi bekerja di kota

mu.dik

v (berlayar, pergi) ke udik (hulu sungai, pedalaman): dari Palembang -- sampai ke Sakayu

v cak pulang ke kampung halaman: seminggu menjelang Lebaran sudah banyak orang yang mudik

Larangan Mudik

Diketahui, pemerintah akhirnya memutuskan untuk melarang kegiatan mudik Lebaran di tahun ini sebagai upaya pencegahan penyebaran viris Corona (Covod-19).

Pernyatan ini ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi) melalui video conference yang disampaikan hari ini, Selasa (21/4/2020).

"Pada rapat hari ini, saya ingin menyampaikan juga bahwa mudik semuanya akan kita larang," kata Jokowi.

Jokowi meminta semua jajaranya untuk melakukan persiapan terkait segala hal yang berkaitan dengan larangan mudik ini.

Hal ini meneruskan pernyataan larangan mudik yang sebelumnya untuk aparatur sipil negara (ASN) dan TNI/Polri.

Menurut Jokowi, dari hasil kajian yang ada di lapangan dan survei yang dilakukan Kementerian Pehubungan (Kemenhub) menyatakan yang tidak mudik sekitar 68 persen, yang bersikeras mudik sekitar 24 persen, sedangkan yang sudah mudik 7 persen.

"Dengan demikian, artinya ada angka yang masih cukup besar untuk mudik, yakni 24 persen tadi," kata Jokowi.

"Dari sini lah akhirnya saya mengambil keputusan, setelah larangan untuk ASN, pegawain BUMN, dan TNI/Polri sudah kita lakukan pada rapat hari ini saya menyampaikan juga semuanya akan kita larang," ucap Jokowi.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan bahwa salah satu skenario yang diambil jika mudik Lebaran 2020 dilarang adalah menutup akses jalan tol.

Direktur Jenderal Perhubungan Daerah Kemenhub Budi Setiyadi menjelaskan, alternatif ini dilakukan untuk memaksimalkan upaya pencegahan masyarakat berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya, baik menggunakan transportasi umum maupun pribadi.

"Kalau sudah muncul larangan berarti skenario kita melarang seluruh angkutan umum, kendaraan prihadi, dan sepeda motor yang mudik. Nanti kalau dilarang akan diberlakukan demikian (penutupan jalan tol)," katanya di Jakarta, Senin (20/4/2020).

Kerap Disakiti, Brisia Jodie Ungkap Sosok yang Tidak Disukai, Dia Berinisial D

Nagita Slavina Ungkap Sosok yang Dibenci: Dia Cewek, Jahat, Dulu Dia Orang Dekat di keluarga

Viral Pria Tewas Dibacok Karena Selingkuh dengan Istri Orang, Naik Motor Dipepet Pelaku

Tata Cara Sholat Taubat, Lengkap dengan Bacaan Niat hingga Doa Shalat Taubat

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved