Ramadhan 2020
Cabut Gigi Saat Puasa Ramadhan, Batal Tidak?
Hukum cabut gigi ketika puasa ramadhan. mencabut gigi di bulan Ramadhan saat berpuasa apakah membatalkan puasa atau tidak.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Hukum cabut gigi ketika puasa ramadhan.
Sebagian umat Muslim belum mengetahui berobat bahkan mencabut gigi di bulan Ramadhan saat berpuasa apakah membatalkan puasa atau tidak.
Hal tersebut karena keluarnya darah saat cabut gigi. Berobat hingga cabut gigi merupakan obat yang terbaik untuk meredakan sakit gigi.
Keluarnya darah ketika mencabut gigi ternyata tidak mempengaruhi pada ibadah puasa yang sedang dijalankan.
Dalam masalah ini, tidak terdapat dalil yang menunjukkan batalnya puasa seseorang karena keluarnya darah.
• Alshad Ahmad Tak Lagi Berani Masuk Kandang Harimau, Terakhir Mata Hewan Peliharaannya Itu Menajam
• Ditagih Ari Lasso, Luna Maya Bingung: Aku Utang Apa?
• Niat Baik Tolong Ambulans Kecelakaan Tak Tahu Bawa Pasien PDP Corona, 2 Warga Harus Dikarantina
• Kejutan di Episode Baru Tukang Ojek Pengkolan RCTI, Ada Ranty Maria, Jam Tayangnya Berubah Lho
Adapun landasan berfikir terkait cabut gigi atau keluarnya luka darah, adalah batalnya puasa karena hijamah atau bekam.
Hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
أفطر الحاجم والمحجوم
“orang yang membekam dan yang dibekam batal puasanya”.
Sebagian umat Muslim beranggapan bahwa darah yang keluar saat cabut gigi atau dari luka dapat membatalkan puasa karena dianalogikan dengan hijamah atau bekam.
Padahal, hijamah tentunya berbeda dengan cabut gigi, dimana hijamah mengeluarkan banyak darah yang bisa mempengaruhi orang berpuasa.
Sehingga orang yang sedang hijamah akan menjadi malas dan lemas. Kondisi tersebut mebuatnya membutuhkan makanan yang bisa menguatkan dan menghilangkan rasa lemas.
Sedangkan darah yang dikeluarkan cabut gigi dan semisalnya, tidak memberi pengaruh yang sama dengan hijamah.
Demikian juga puasa seseorang tidak akan batal jika mengeluarkan darah untuk cek darah, karena darah yang diambil sedikit.
Namun perlu diingat kembali bahwa wajib bagi orang berpuasa saat cabut gigi, untuk berusaha menjaga agat tidak menelan darah.
Keluarnya darah saat mencabut gigi merupakan perkara insidental dan bulan hal yang biasa terjadi.
Sehingga jika darahnya tertelan, maka akan membatalkan puasa. Sehingga wajib baginya untuk menjaga darah agar tidak sampai masuk ke perutnya.
Namun jika darah yang masuk tidak sengaja, maka tidak mengapa karena tidak melakukannya dengan sengaja.
Bebeda dengan menelan ludah yang tidak membatalkan puasa.
Dalam penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tidak adanya dalil yang menyebutkan batalnya puasa karena keluar darah sedikit.
Adapun mengeluarkan darah karena hijamah atau untuk donor darah diberikan kepada orang yang membutuhkan, dapat membatalkan puasa.
Sehingga jika umat Muslim sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan sebaiknya tidak boleh mendonorkan darahnya dalam jumlah banyak.
Kecuali dalam hal ini jika seseorang sedang membutuhkan darah dalam keadaan kritis dan tidak bisa ditunda hingga matahari terbenam.
Termasuk ketika dokter menetapkan bahwa seseorang yang sedang berpuasa tersebut bisa memberikan darahnya.
Maka dalam kasus tersebut tidak mengapa untuk mendonorkan darahnya, membatalkan puasa, kemudian makan dan minum hingga kuat kembali.
Meski begitu, ia wajib untuk meng-qadha atau membayar puasa yang ia batalkan tersebut.
Yang harus dilakukan setelah cabut gigi saat puasa
Berikut 5 tips setelah cabut gigi:
1. Kompres dingin
Untuk menghentikan perdarahan dan meredakan nyeri, kompres pipi Anda di sisi yang giginya baru saja dicabut dengan es. Namun, jangan langsung menempelkan es ke kulit, gusi, atau gigi. Bungkus es batu dengan kain lembut dan tempelkan beberapa kali sehari. Anda juga bisa membasahi kain dengan air dingin untuk mengompres pipi.
2. Kumur air garam
Berkumur dengan air garam bisa mempercepat perbaikan jaringan gusi yang kena infeksi. Selain itu, air garam juga bisa membantu redakan nyeri. Larutkan satu sendok teh garam ke dalam segelas air hangat. Kemudian kumur-kumur di mulut selama kira-kira tiga puluh detik. Kemudian buang airnya, jangan ditelan. Ulangi beberapa kali sehari sampai rasa sakitnya cukup mereda.
3. Istirahat
Setelah Anda cabut gigi, sebaiknya hindari dulu aktivitas fisik yang berlebihan seperti olahraga. Pasalnya, olahraga setelah cabut gigi bisa memicu perdarahan. Sebaiknya pastikan Anda cukup beristirahat. Ketika Anda beristirahat, tubuh jadi bisa fokus berjuang melawan infeksi dan memulihkan diri secara alami. Beristirahat juga bisa membuat Anda lebih rileks sehingga gusi Anda tak begitu nyeri lagi.
4. Rajin ganti kapas
Kalau dokter memberikan kapas untuk mengganjal gusi atau menahan perdarahan, jangan biarkan terlalu lama di mulut. Hal tersebut bisa meningkatkan risiko infeksi bakteri yang akan bikin sakitnya tambah parah. Kalau sudah sangat basah atau lembap, segera ganti yang baru atau biarkan saja gigi Anda tanpa kapas. Namun, ingatlah untuk tidak menjilat atau menyenggol bagian yang sakit dengan lidah Anda.
5. Mengonsumsi makanan yang mempercepat pemulihan
Ketika tiba waktunya berbuka atau sahur, pilih menu yang mudah ditelan seperti sup atau bubur. Ini supaya mulut Anda tak perlu bekerja terlalu keras. Supaya nyeri dan perdarahan cepat reda, sebaiknya pilih menu yang mengandung nutrisi penting untuk mempercepat proses pemulihan.
Makanan yang kaya akan vitamin K, vitamin B kompleks, dan zat besi baik untuk mencegah perdarahan dan mempercepat perbaikan jaringan. Sumber nutrisi-nutrisi tersebut antara lain bayam, ikan, dan yogurt. Selain itu, jangan lupa banyak minum air saat berbuka dan sahur.(*)
• Semarang Pilih Konsep Jogo Tonggo, Skema Non-PSBB, Berlaku Senin, Tiap Kecamatan akan Ada Pos Pantau
• Doa Buka Puasa Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya
• Cara Diet Selama Puasa Ramadhan, Bisa Turunkan Berat Badan 11 Kg