Berita Semarang
Polisi Menunggu Pita Suara Pembantu yang Dianiaya Majikan di Graha Padma Semarang Sembuh
Polisi menunggu pita suara pembantu yang dianaya majikan di Graha Padma Semarang sembuh untuk melanjutkan proses penyidikan.
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: Daniel Ari Purnomo
Sebelumnya saat diwawancarai, Ika dan keluarganya berharap polisi segera menangkap pelaku serta menjatuhkan hukuman berat.
Sebelumnya diberitakan,
Trauma psikologis tampak jelas dari Ika Musriati (20) akibat dugaan penyiksaan yang dia terima dari majikannya di sebuah perumahan di Semarang Barat, Jawa Tengah.
Begitu hebatnya trauma sampai-sampai dia mengaku takut saat melihat air putih.
Ika yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) tampak mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya.
Berikut penuturan warga Mlatiharjo Timur, Citarum, Semarang itu soal penyiksaan yang dia alami seperti dilansir Kompas.com:
Dianiaya pada bulan ketiga bekerja
Ika bercerita, dirinya bekerja kepada pasangan suami istri di Semarang, Jawa Tengah itu sejak Agustus tahun lalu.
Awalnya, majikan memperlakukannya dengan baik.
Namun, setelah itu Ika mendapatkan siksaan bertubi-tubi setiap hari.
"Dua bulan awal bekerja majikan masih berlaku baik. Sudah mulai betah, tapi di bulan ketiga mulai berlaku kasar dan mulai disiksa," kata dia, Selasa (21/4/2020).
Dipaksa makan 50 cabai dan menenggak air mendidih
Ika memperlihatkan bekas luka sayatan di tangannya.
FOTO:

Enam luka sayatan pisau cutter itu, menurutnya, disebabkan karena dipaksa oleh majikannya bunuh diri.