Berita Viral
Kisah Mr Wan Cai Warga Malaysia Tulus Makamkan Puluhan TKI, Ada Cerita Sedih di Baliknya
Seorang warga Malaysia di Selangor tulus membantu pemakaman puluhan TKI tanpa memungut biaya
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: abduh imanulhaq
Seorang warga Malaysia di Selangor tulus membantu pemakaman puluhan TKI tanpa memungut biaya
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Fanpage Mr Wan Cai Official asal Selangor Malaysia di Facebook belakangan ini viral.
Sejumlah netizen negeri jiran rajin mengisi kolom komentar dalam berbagai unggahannya.
Di fanpage tersebut, pemilik akun kerap membagikan postingan yang memublikasikan bantuan sosial berupa pengurusan jenazah tanpa biaya.
Mulai dari pemulasaraan hingga pemakaman sesuai tuntunan agama Islam.
• Kim Jong Un Dikabarkan Meninggal Tadi Malam, Ada pula Klaim Alami Kondisi Vegetatif
• Jika Meninggalnya Tak Wajar, Ada Suara Berisik dari Peti Jenazah, tapi Tidak untuk Korban Corona
• Polisi Menangkap Istri Majikan Penganiaya Pembantu di Graha Padma Semarang, Statusnya Tersangka
• Program Ini Talkshow Host Sule, Andre Taulany, dan Raffi Ahmad Pamit, Ini Penjelasan Net TV
Tak terkecuali bagi warga negara Indonesia (WNI) pekerja di Malaysia yang meninggal dunia.
Satu di antaranya wanita berpaspor Indonesia kelahiran Semarang yang jasadnya tersimpan di kamar mayat hingga 27 hari.
Hingga Sabtu (25/4/2020) malam, halaman khusus ini telah diikuti 132.781 akun Facebook.
Saat dihubungi Tribunjateng.com, pemilik fanpage mengungkapkan jumlah jenazah yang telah dibantu dalam pemulasaraan dan pemakaman mencapai ratusan jasad.
Tidak sendirian, dia melakukannya bersama layanan sosial Unit Khas Van Jenazah.
"Sampai hari ini total jenazah yang sudah kami bantu pengurusannya sebanyak 256 jenazah," ungkap Mr Wan Cai yang dihubungi Tribunjateng.com.
Adapun total jenazah warga Indonesia yang telah dibantu pemulasaraannya mencapai 20-an jasad.
"Persoalan jenazah Indonesia kebanyakan yang tanpa waris (keluarga) dan tak ada duit," paparnya.
Siapa sangka, di balik viralnya Mr Wan Cai ini ada cerita sedih bagi pendiri Unit Khas Van Jenazah tersebut.
Pria yang mengaku berusia 38 tahun itu mengungkapkan, gagasan membuat layanan sosial Unit Khas Van Jenazah berawal dari pengalaman pedih yang telah dia lalui.
Dia tidak memiliki uang saat ada anggota keluarga yang meninggal dunia.
"Pemulaan Unit Khas Van Jenazah ini dari saya sendiri, dari pengalaman kematian bapak saya. Selang tiga bulan, abang meninggal. Kemudian tanggal 10 Oktober 2018, adik perempuan meninggal. Lepas adik perempuan meninggal, saya tubuhkan Unit Khas Van Jenazah ini daripada pengalaman sendiri tak ada duit nak uruskan arwah bapak, arwah abang, dan arwah adik," ungkapnya kepada Tribunjateng.com.
Unit Khas Van Jenazah tepat didirikannya pada 1 Januari 2019.
Tanggal tersebut dua bulan seusai kepergian adik perempuannya.
"Saya pengasasnya. Itu dua bulan selepas kematian adik perempuan saya," jelasnya.
Wan Cai menjelaskan, Unit Khas Van Jenazah merupakan lembaga swadaya masyarakat atau NGO.
Struktur organisasi telah dibentuk dengan pembagian berbagai unit.
Tak sedikit relawan yang tergabung di dalam lembaga layanan sosial ini.
"Kami ada struktur organisasi untuk bagian kepengurusan, seperti bagian memandikan jenazah, dan lain-lain. Setiap negeri juga ada gabungan. Mereka secara sukarela membantu. Ada yang bekerja bisnis, mliarder, dan lain-lain. Mereka niat membantu orang lain yang tak ada duit untuk pengurusan," paparnya.
Bantuan dari Unit Khas Van Jenazah terutama mengalir terutama kepada jenazah yang tanpa waris atau keluarga.
Kemudian jenazah dari golongan mualaf, orang cacat, dan kurang mampu.
"Rata-rata yang kami bantu 5 persen saja yang sudah berumur sekira 50 tahun lebih. Sementara 95 persennya semua golongan mulai anak-anak hingga dewasa. Lalu selebihnya golongan yang tidak ada duit, tidak ada waris, kemudian golongan kaum mualaf karena kebanyakan semasa meninggal dibuang keluarga ke agama Islam. Semasa meninggal ini tak ada waris yang kami tahu, jadi kami akan bantu pengurusan jenazah hingga dikebumikan," tuturnya.
Dia menegaskan semua pengurusan itu cuma-cuma, termasuk biaya-biaya yang belum dibayarkan.
Biaya-biaya itu ditutupi uang sumbangan dari para dermawan atau penjualan barang peninggalan jenazah yang tidak punya keluarga.
Terkadang ada dermawan yang tidak memberi uang melainkan barang semisal kain kafan.
Meski ada relawan, Wan Cai tak berpangku tangan.
Dia turun langsung dalam membantu pengurusan jenazah-jenazah tersebut.
Bukan hanya jenazah dari kematian yang wajar atau normal.
Berbagai kasus ditemui mulai dari kasus penyakit kronis, mayat yang hanya tersisa tangan dan kaki, kasus gantung diri, hingga penemuan tulang-belulang tanpa identitas.
"Jenazah yang kami uruskan ada yang diputuskan TB, penyakit itu menular ke orang lain. Saya paling teringat itu ada seorang wanita yang memberikan wasiat kepada suaminya untuk menguburkannya melalui saya. Jadi wasiat itu bukan berupa duit, tapi wasiat untuk uruskan jenazah. Itu yang paling saya ingat. Ada arwah sebelum meninggal seringkali komentari saat saya buat postingan atau status facebook. Tak kenal dia tiba-tiba buat wasiat untuk saya uruskan jenazah dia," ingatnya.
Lantas ia pun menjabarkan, semua jenazah yang dipulasara dimakamkan mengikuti cara Islam.
Termasuk kalau identitas jenazah tidak ditemukan.
"Apabila tidak diketahui dia punya bangsa, tidak tahu nama, tidak tahu umur, dan tidak tahu dia punya alamat, jenazah ini akan diuruskan mengikuti cara islam. Ini disebabkan negara Malaysia mayoritas beragama Islam," ungkapnya.
Selain layanan pemakaman, layanan sosial yang didirikannya juga ikut membantu mengatasi masalah kemiskinan.
Mereka kerap membagi-bagikan bahan makanan atau sembako bagi warga Malaysia dan pendatang yang membutuhkan.
Siapa sebenarnya sosok pemilik halaman Mr Wan Cai Official ini?
Hingga kini dia enggan membeberkan identitasnya.
Dia menegaskan tak ada yang tahu siapa sosoknya yang sebenarnya.
"Orang tak kenal saya, kalau saya live Facebook pun saya pakai mask orang. Jadi bagi saya, ketika kita berbuat kebaikan tidak perlu ditunjukkan siapa diri kita. Biar kita nampak buruk di mata manusia tapi nampak baik di mata Allah," tandasnya. (idy)
• Viral Akun Reemar Martin Artis Tik Tok Filipina Diserang Netizen +62, Sempat Hilang Di-Report
• Baim Wong Panik Dengar Hasil Rapid Test Istri, Paula Verhoeven: Sumpah Aku Kaget
• Zuraida Hanum Sebut Wanita Ini Jadi Penyebab Ia Membunuh Hakim Jamaluddin Suaminya: Kau Alasannya
• Alshad Ahmad Tak Lagi Berani Masuk Kandang Harimau, Terakhir Mata Hewan Peliharaannya Itu Menajam